Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Tak Banyak Ikut Campur soal Pilpres, Relawan Membela

Kompas.com - 30/11/2022, 19:31 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Relawan Jokowi, Andi Gani Nena Wea membela Presiden Joko Widodo yang dikritik karena melontarkan pernyataan terkait sosok calon presiden ideal.

Ia mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak pernah mengarahkan para relawan untuk memilih calon presiden (capres) tertentu.

“Beliau hanya memberikan pedoman, pemimpin harus bisa melanjutkan pembangunan berjalan terus,” ujar Andi ditemui selepas konferensi pers Musra Indonesia ke-8 di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

“Kecuali Pak Jokowi memerintahkan harus A ya, itu enggak boleh,” kata dia.

Baca juga: PDI-P Minta Jokowi Tinggalkan Relawan, Ketua Dewan Musra: Tidak Mungkin

Sebelumnya, kritik ke Jokowi disampaikan oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.

Ia meminta Jokowi tak banyak ikut campur dalam penentuan calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sementara itu, menurut Andi, Jokowi hanya menyarankan agar masyarakat memilih pemimpin yang ideal.

“Pemimpinnya harus enggak duduk-duduk di Istana, pemimpinnya yang mau turun ke bawah, itu kan hak kita sudah melihat kira-kira calonnya siapa ini yang disampaikan Pak Jokowi,” ujar dia.

Namun, Andi tak menampik jika Jokowi condong memberikan dukungannya pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pilihan itu pun sesuai dengan hasil Musra yang telah berlangsung selama delapan kali.

“Jadi saya yakin, tidak mendahului yang di atas, bahwa calon yang dimaksud Pak Jokowi dan di dalam Musra pasti akan sama,” ujar dia.

Baca juga: Survei Charta Politika: Sebagian Pendukung Urung Pilih PDI-P jika Tak Usung Ganjar Jadi Capres

Diketahui dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022) Jokowi mengungkapkan ciri-ciri pemimpin yang cocok untuk masa depan Indonesia.

Menurut dia, pemimpin itu memiliki banyak kerutan di wajah dan berambut putih.

Beragam tanggapan muncul atas komentar Jokowi itu salah satunya dari Mardani.

Ia berharap, Jokowi menyerahkan urusan pencapresan pada partai politik (parpol).

“Dorong Pak Jokowi, udah, serahkan ke partai politik urusan capres 2024,” kata Mardani ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com