Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar dan Anies Naik, Prabowo Turun

Kompas.com - 29/11/2022, 16:44 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Suvei yang dirilis Charta Politika pada Selasa (29/11/2022) menempatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi.

Di urutan selanjutnya ada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, lalu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Ganjar Pranowo masih ada di peringkat pertama dengan angka 32,6 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Disusul Anies, lalu Prabowo

Dalam survei ini, untuk pertama kalinya posisi Prabowo digeser oleh Anies. Sebelumnya, Prabowo konsisten di urutan kedua, sementara Anies di peringkat ketiga.

Elektabilitas Anies dalam survei terbaru ini sebesar 23,1 persen, sedangkan Prabowo 22,0 persen.

Dilihat dari survei-survei sebelumnya, elektabilitas Ganjar dan Anies konsisten naik. Sementara, tingkat elektoral Prabowo belakangan mengalami penurunan.

Berikut tren elektabilitas ketiga tokoh menurut survei Charta Politika setahun terakhir:

1. Ganjar Pranowo

  • Desember 2021: 28,2 persen;
  • April 2022: 29,2 persen;
  • Juni 2022: 31,2 persen;
  • September 2022: 31,3 persen;
  • November 2022: 32,6 persen.

2. Anies Baswedan

  • Desember 2021: 19,6 persen;
  • April 2022: 20,2 persen;
  • Juni 2022: 20,0 persen;
  • September 2022: 20,6 persen;
  • November 2022: 23,1 persen.

3. Prabowo Subianto

  • Desember 2021: 23,8 persen;
  • April 2022: 23,0 persen;
  • Juni 2022: 23,4 persen;
  • September 2022: 24,4 persen;
  • November 2022: 22,0 persen.

Membaca tren yang ada, kata Yunarto, persaingan para tokoh ke depan tidak lagi fokus pada Ganjar, Anies, dan Prabowo, tetapi tereduksi menjadi dua nama saja, yaitu Ganjar dan Anies.

Meski nama Prabowo masih banyak diminati, namun, kata Yunarto, data menunjukkan bahwa nama Ganjar dan Anies lebih mendominasi di berbagai wilayah.

"Kecenderungan yang tadinya penguasaan wilayah itu masih tersebar di tiga nama, kalau kita baca data ini mulai mengerucut ke dua nama," kata dia.

Selain ketiga tokoh tersebut, ada sejumlah nama lain yang masuk bursa pencalonan presiden. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati peringkat empat dengan elektabilitas 5,6 persen.

Baca juga: Ada Makna Politis di Balik Unggahan Ganjar yang Tak Lagi Berambut Putih...

Kemudian secara berturut-turut ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (3,5 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (2,0 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen).

Lalu, di urutan delapan dan seterusnya ada sosok Ketua DPR RI Puan Maharani (1,6 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,5 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (1,4 persen).

Adapun survei Charta Politika ini diselenggarakan pada 4-12 November 2022. Survei menggunakan metode wawancara tatap muka.

Dengan metode multistage random sampling, survei melibatkan 1.220 responden. Sementara, margin of error survei ini sebesar 2,83 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com