Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Ada Gesekan di Tahun Politik, Negara Ini Harus Aman

Kompas.com - 29/11/2022, 11:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat Indonesia menjaga stabilitas politik jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Presiden meminta masyarakat menghindari gesekan, benturan, maupun adu domba politik.

"Saya titip sebentar lagi tahun depan kita akan masuk ke tahun politik. Karena bulan Februari 2024 ini tinggal setahun, ini akan ada pilihan legislatif, dan pilihan presiden dan wakil presiden," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada peresmian pembukaan acara Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak, yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (29/11/2022).

"Saya titip, saya titip saya titip, kita semuanya menjaga stabilitas politik. Setuju? Jangan sampai ada yang gesekan. Hindari, jangan sampai ada yang benturan. Hindari.

Baca juga: Peringatan Keras PDI-P kepada Relawan Jokowi Terkait Gerakan Nusantara Bersatu

"Jangan sampai ada yang apalagi mengadu domba. Hati2 sekali lagi," tegasnya.

Jokowi menekankan, Indonesia terdiri dari 714 suku. Sehingga dibutuhkan komitmen bersama menjaga stabilitas di tahun politik.

"Jangan sampai ada gesekan di tahun politik. Semuanya harus menjaga stabilitas keamanan. Negara ini harus aman. Setuju? Sehingga pemerintah bisa menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita semuanya," lanjut Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi pun mengingatkan agar siapa saja yang nantinya akan menjadi pemimpin di masa mendatang harus menyadari arti penting keberagaman masyarakat Indonesia.

Baca juga: Mengenal AKBP Veronica Yulis, Perwira Polri Istri Yudo Margono Calon Panglima TNI

Menurut Presiden, menyadari keberagaman menjadi prinsip yang harus dipahami pemimpin Indonesia di masa depan.

"Betapa negara kita ini negara yang sangat besar sekali. Itu yang sering kita tidak sadar. Dan yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang, ke depan dan ke depannya lagi, siapapun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam, harus sadar mengenai keberagaman Indonesia yang berbeda-beda, yang beragam," ujar Jokowi.

"Karena buat kita keberagaman itu adalah kekayaan besar bangsa kita. Bener? Ini prinsip bagi pemimpin Indonesia, siapapun. Sebagai negara besar kita harus menyadari mengenai keberagaman itu," lanjut dia.

Baca juga: Tagar #PrankGBK Trending di Medsos, Relawan Jokowi: Ini Upaya Penggembosan

Kepala negara menekankan, perbedaan adalah sebuah kekuatan, bukan kelemahan.

Sehingga, Jokowi berpesan agar masyarakat menyikapi perbedaan secara hati-hati.

"Perbedaan itu bukan memecah belah. Perbedaan itu adalah kekuatan, perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi menguatkan. Jadi jangan sampai karena kita berbeda suku, berbeda sub suku, menjadi kelihatan pecah belah," tutur Jokowi.

"Justru karena kita berbeda-beda itulah menjadi sebuah kekuatan besar," tambahnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com