Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Acara Reuni Relawan Jokowi Tak Perlu Digelar karena Kontraproduktif

Kompas.com - 28/11/2022, 14:34 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai acara relawan Presiden Joko Widodo, Gerakan Nusantara Bersatu tak perlu diadakan.

Pasalnya, sebagai Presiden RI, Jokowi adalah milik semua warga bukan hanya relawannya.

“Jokowi adalah Presiden-nya seluruh rakyat Indonesia termasuk relawan,” kata Ari Junaedi kepada Kompas.com, Senin (28/11/2022).

Menurutnya, berbagai gerakan relawan itu justru mendegradasi pencapaian Jokowi.

Baca juga: PDI-P ke Relawan Jokowi: Jangan Reduksi Keberhasilan Jokowi dengan Manuver Tak Berguna untuk Rakyat

Sebab, dalam gelaran pemilu, yang berhak memberikan tiket atau mengusung figur pemimpin adalah partai politik (parpol).

“Jokowi begitu memberi perhatian kepada relawan, mengingat urusan pencapresan adalah domain partai-partai politik,” ujarnya.

Ari juga menyayangkan kedatangan Jokowi dalam acara tersebut, termasuk sikapnya yang memberi sinyal dukungan pada figur calon presiden (capres) tertentu.

Dalam pandangannya, harus ada orang dekat Jokowi yang mengingatkan agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu fokus pada pekerjaannya.

“Harusnya ring 1 disekitaran Jokowi memberi saran kepadanya untuk tidak datang ke acara tersebut. Jelang akhir pemerintahan, Jokowi harusnya lebih mempertebal legacy,” kata Ari.

Baca juga: PDI-P Sesalkan Acara Reuni Relawan Jokowi di GBK: Kebaikan Presiden Dimanfaatkan

Ia mengatakan, Gerakan Nusantara Bersatu justru menimbulkan konflik dengan berbagai parpol pendukung pemerintah. Salah satunya parpol Jokowi sendiri, PDI-P.

Situasi itu, menurut Ari, justru mengganggu dinamika politik internal parpol jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Gerakan Nusantara Bersatu kemarin sukses membuat tersinggung elite-elite PDI-P tetapi menurut saya justru kontraproduktif,” ujarnya.

“Biarkan proses pencalonan presiden di masing-masing partai berproses,” kata Ari lagi.

Baca juga: Kerap Obral Endorsement, Jokowi Dinilai Belum Tentukan Dukungan Tetap ke Kandidat Capres 2024

Diketahui Jokowi menghadiri acara Gerakan Indonesia Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (26/11/2022).

Dalam gelaran itu, Jokowi menyampaikan agar relawannya memilih calon pemimpin dengan sejumlah ciri. Salah satunya berambut putih.

Sebab, menurut Jokowi, pemimpin dengan banyak kerutan dan berambut putih berarti banyak berpikir untuk masyarakat.

"Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati hati. Lihat juga, lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," ujar Jokowi.

Baca juga: Prabowo Pamer Rambut Putih Merespons Ucapan Jokowi soal Pemimpin Berambut Putih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com