JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang belanja bulanan Ferdy Sambo yang jauh melebihi gajinya tiap bulan menjadi pemberitaan yang banyak dibaca di Kompas.com pada Jumat (25/11/2022).
Selain itu, artikel mengenai dua sosok Panglima TNI dari Angkatan Laut sepanjang sejarah militer Indonesia juga menjadi terpopuler.
Kemudian, artikel tentang Kabareskrim yang membantah terlibat kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur juga menarik minat pembaca.
Berikut ulasan selengkapnya.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Simanjuntak, mengungkapkan kekahawatirannya dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Pasalnya, terdakwa utama kasus tersebut yaitu Ferdy Sambo dinilai masih memiliki kekuatan untuk mengendalikan proses hukum.
Martin mengatakan, Ferdy Sambo memiliki kekayaan yang bisa jadi membuat persidangan terganggu.
"Tentu masih khawatir, kita tahu seberapa kaya orang ini. Kaya dalam tanda petik karena kekayaannya menurut saya ini perlu diteliti ulang apakah legal atau ilegal," kata Martin dalam acara Satu Meja, Kompas TV, Jumat (25/11/2022).
Baca selengkapnya: Janggal, Gaji Ferdy Sambo Rp 35 Juta, tetapi Belanja Bulanan sampai Rp 600 Juta
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa segera memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022. Sejurus dengan itu, spekulasi mengenai sosok pengganti Andika pun terus mengemuka.
Sejauh ini, nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono disebut-sebut akan menjadi calon Panglima TNI menggantikan Andika. Bahkan, Presiden Joko Widodo disebut telah memutuskan dengan menunjuk Yudo menjadi Panglima TNI berikutnya.
Dikutip dari Kompas.id, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membenarkan bahwa Presiden mencalonkan Yudo yang notabene dari matra laut.
"Pak Yudo," kata Pratikno, dikutip dari Kompas.id, Rabu (23/11/2022).
Baca selengkapnya: Sepanjang Sejarah, Baru Ada 2 Panglima TNI Berasal dari TNI AL, Ini Sosoknya...
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto membantah dugaan keterlibatannya dalam kasus tambang batu bara ilegal, sebagaimana disampaikan mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri Hendra Kurniawan.
Hendra sebelumnya menyampaikan adanya Laporan Hasil Penyelidikan (LHP) kasus tambang batu bara ilegal.
"Kenapa kok dilepas sama mereka kalau waktu itu benar," ujar Agus saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).
Adapun dugaan keterlibatan Agus itu juga sempat diungkap mantan anggota Polres Samarinda, Kalimantan Timur, Ismail Bolong. Namun, belakangan Ismail memberikan klarifikasi bahwa Agus tidak terlibat.
Baca selengkapnya: Kabareskrim Bantah Terlibat Kasus Tambang Ilegal di Kaltim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.