Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Elite Politik Tak Pakai Pendekatan Identitas di Pemilu 2024

Kompas.com - 25/11/2022, 21:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta kepada para elite poltiik untuk berhenti menggunakan pendekatan politik identitas saat berkampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ma'ruf Amin mengatakan, kampanye semestinya menjual program dengan cara yang santun dan menghargai satu sama lain.

"Dalam mengampanyekan calon itu sebaiknya, seyogianya, semestinya memang tidak menggunakan pendekatan identitas, agama, ras, etnis, tetapi pendekatannya adalah program," kata Ma'ruf Amin di Kompleks Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Jumat (25/11/2022).

Menurut Ma'ruf, sikap tersebut harus ditunjukkan oleh para elite poltik sebagai contoh bagi masyarakat yang berada di akar rumput.

Baca juga: Jokowi Sudah Divaksinasi Booster Kedua, Wapres: Publik Akan Menyusul

Ia mengatakan, kejadian dalam beberapa pemilu terakhir telah membuktikan bahwa pendekatan politik identitas menyebabkan masyarakat terbelah.

"Kalau elitenya sudah tidak tidak memegang teguh prinsip itu, di bawah itu akan lebih lebih keras. Jjustru elite-elite ini yang harus menjaga hal-hal yang bisa menimbulkan itu," ujar Ma'ruf Amin.

Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga berpesan agar tidak ada lagi sebutan-sebutan yang dapat menimbulkan permusuhan pada Pemilu 2024 mendatang.

"Kalau soal pilihan itu terserah masing-masing pemilih. Tapi jangan mengampanyekan hal-hal yang bisa menimbulkan keterbelahan," kata Ma'ruf Amin.

Baca juga: PKB Yakin Pernyataan Jokowi soal Politik Identitas Bukan Mengarah ke Anies

Pesan serupa sebelumnya juga telah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Solo, Senin (21/11/2022).

Jokowi menyampaikan agar tokoh-tokoh yang digadang-gadang bakal menjadi calon presiden pada 2024 tidak melakukan politisasi agama, tetapi memperdebatkan ide dan gagasan untuk membangun Indonesia.

"Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para capres dan cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem," ujar Jokowi, Senin.

"Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisasi agama jangan. Jangan," katanya lagi.

Baca juga: Wapres: Kita Sepakat Tak Gunakan Politik Identitas di Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com