Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emosinya Ferdy Sambo Saat Karang Cerita ke AKBP Ridwan: Tangan Tepuk Tembok, Mata Berkaca-kaca

Kompas.com - 22/11/2022, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ferdy Sambo begitu emosional ketika bercerita tentang kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit yang saat itu menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan.

Ridwan merupakan polisi pertama yang datang ke rumah dinas Sambo sesaat setelah penembakan Yosua pada Jumat (8/7/2022).

Kepada Ridwan, Sambo bercerita soal narasi tembak-menembak yang berujung kematian anak buahnya. Tanpa Ridwan ketahui, ternyata cerita Sambo tersebut penuh kebohongan.

Hal ini disampaikan Ridwan saat hadir sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (21/11/2022).

Baca juga: 11 Saksi Dihadirkan di Sidang Bharada E dkk, 9 Anggota Polri, 2 Swasta

Ridwan bercerita bahwa pada Jumat (8/7/2022) dia dihubungi oleh sopirnya bernama Audi, diminta untuk menemui Sambo di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sopir Ridwan mengaku tak tahu maksud Sambo memerintahkan atasannya untuk menghadap.

Namun, permintaan Sambo itu terasa genting karena disampaikan berulang kali. Sampai-sampai Ridwan ditelepon sebanyak empat kali oleh sopirnya yang meneruskan pesan Sambo.

"Pukul 17.30 kurang lebih kami mendengar bunyi handphone. Setelah itu saya mengecek handphone, saya lihat ada panggilan yang keempat kali. Jadi sebelumnya ada missed call tiga kali," kata Ridwan dalam persidangan.

Ridwan lantas bergegas ke rumah dinas Ferdy Sambo yang terletak persis di sebelah rumah dinasnya.

Baca juga: Tingkah Janggal Ferdy Sambo saat Polisi Olah TKP: Mondar-mandir dan Sebut CCTV Rusak

Setibanya di rumah tersebut, dia melihat lima orang sedang berdiri di area garasi, yakni Sambo, Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, serta dua ajudan Sambo lainnya bernama Adzan Romer dan Prayogi.

Melihat kedatangan Ridwan, Sambo langsung memintanya untuk mengikuti dirinya masuk ke dalam rumah.

"Kasat, kamu sini, ikut saya," kata Sambo ke Ridwan ketika itu.

"Kemudian saya, 'Siap, Jenderal'. Saat itu saya enggak tahu, saya belum tahu ada peristiwa apa," kata Ridwan.

Begitu sampai di ruang makan lantai satu rumah tersebut, Ridwan melihat ada sosok jenazah bersimbah darah yang tergeletak di dekat tangga.

Baca juga: Terseret Kasus Ferdy Sambo, AKBP Ridwan Soplanit: Saya Juga Korban, Saya Kena Prank

Sambo lantas bercerita bahwa baru saja terjadi baku tembak di rumah dinasnya yang melibatkan dua ajudannya, Richard Eliezer dan Yosua. Dalam insiden itu, kata Sambo, Yosua tewas tertembak, sedangkan Richard tak terkena satu pun peluru.

Menurut Sambo lagi, tembak-menembak itu dilatarbelakangi oleh pelecehan yang dilakukan Yosua terhadap istrinya, Putri Candrawathi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com