Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Disebut Bisa Dongkrak Suara, Golkar: Tak Ada Perubahan, Capres Tetap Airlangga

Kompas.com - 18/11/2022, 20:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa hingga kini partainya belum mengubah keputusan untuk mencalonkan Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) 2024.

Hal itu disampaikan Doli ketika ditanya soal survei SMRC yang menunjukkan bahwa suara Golkar bakal meningkat signifikan jika mengusung Ganjar Pranowo.

"Ya, sampai sejauh ini kalau Golkar, tidak ada perubahan keputusan. Kalau ditanya, Golkar calon presidennya, ya Pak Airlangga Hartarto," kata Doli ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022).

Ketua Komisi II DPR itu kemudian menyoroti kerja lembaga-lembaga survei yang merekam data penilaian masyarakat terhadap tokoh capres.

Baca juga: Merespons Survei SMRC, Politikus PDI-P Yakin Ganjar Tidak Akan Keluar Partai

Doli mengapresiasi hasil-hasil survei yang ada. Ia mengatakan, hasil survei dapat digunakan sebagai pembanding untuk menentukan pencapresan.

"Nah, jadi artinya kan sekali lagi saya katakan bahwa kita berterima kasih pada teman-teman lembaga survei. Itu jadi second opinion buat kita untuk mengatur strategi yang lebih tepat lagi, kalau memang kita anggap itu sebagai sesuatu yang baru gitu," ujarnya.

Kendati demikian, Doli menyampaikan bahwa setiap survei pasti memiliki hasil yang berbeda.

Misalnya, ia membandingkan survei SMRC dengan survei Voxpol Center yang dirilis hari ini.

Sebelumnya, survei SMRC menyebut suara Golkar tidak naik signifikan jika mencalonkan Airlangga. Tetapi, survei Voxpol Center mendapatkan hasil berbeda.

"Tadi kalau kita lihat misalnya, kalau preferensi masyarakat Golkar pemilih terbesarnya, masih memilih Pak Airlangga 42 koma sekian persen," kata Doli.

Baca juga: SMRC: Jika Ganjar Dicalonkan Golkar, Peta Politik Berubah Total

Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Partai Golkar diperkirakan naik apabila mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu diketahui berdasarkan survei eksperimental yang dilakukan SMRC terhadap 267 responden pada 3-9 Oktober yang lalu.

Berdasarkan survei, elektabilitas elektabilitas Golkar mencapai 11 persen dan berada di urutan ketiga jika pemilu legislatif dilaksanakan pada saat survei dilakukan.

Sementara PDI-P berada di peringkat pertama dengan 25 persen. Disusul Gerindra dengan 15 persen.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDI-P Turun jika Ganjar Diusung Golkar

Namun, menurut pendiri SMRC, Saiful Mujani, elektabilitas Golkar akan meningkat jadi 17 persen atau naik 6 persen bila mencalonkan Ganjar sebagai capres.

“Kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar, dia mengajak (sebagian) pemilihnya pergi ke Golkar,” kata Saiful dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).

Di sisi lain, angka elektoral Golkar tidak akan mengalami kenaikan signifikan jika mengusung Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres.

Airlangga hanya memberi dampak kenaikan sebanyak 2 persen, sehingga elektabilitas Partai Golkar menjadi 13 persen.

Baca juga: SMRC: Elektabilitas Golkar Naik, jika Calonkan Ganjar sebagai Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com