JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar atas perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Ini terbukti dari seruan yang disampaikan presiden berulang kali di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 agar perang segera dihentikan.
Bahkan, lewat Leaders' Declaration KTT G20, negara-negara anggota sepakat mendesak Rusia menarik mundur pasukannya dari Ukraina.
Wanti-wanti Jokowi soal kontak senjata tersebut bukan baru-baru ini saja diteriakkan. Sejak awal kedua negara berkonflik, presiden telah berulang kali menyampaikan kecaman.
Baca juga: Jokowi Sebut KTT G20 Buahkan Hasil Konkret, Apa Saja?
Bahkan, pada akhir Juni lalu, Jokowi sempat berkunjung ke Ukraina dan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky, lalu bertolak ke Rusia menggelar pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin. Pertemuan itu ditengarai sebagai upaya Indonesia mendamaikan kedua negara.
Seruan setop perang disampaikan Jokowi di hadapan para pemimpin dunia saat membuka KTT G20 pada Selasa (15/11/2022).
Mula-mula, Jokowi menyinggung soal perbedaan di antara negara-negara anggota G20. Menurut dia, sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan.
"Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita punya tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat dunia, tapi masyarakat dunia," kata Jokowi di The Apurva Kempinski Bali, Selasa.
Jokowi mengatakan, seluruh negara bertanggung jawab untuk menghormati hukum dan prinsip dunia internasional. Salah satunya, menghormati Piagam PBB.
Baca juga: KTT G20 Hari Kedua, Jokowi Kembali Suarakan Stop The War
Negara-negara di dunia juga mestinya bertanggung jawab memberikan solusi yang menguntungkan semua negara, termasuk menghentikan peperangan.
Jika perang tak dihentikan, kata Jokowi, dunia sulit maju. Itu artinya, generasi kini tak bertanggung jawab atas generasi mendatang.
"Menjadi bertanggung jawab juga berarti kita harus menghentikan peperangan," ujar Jokowi.
"Kita tidak boleh membagi dunia ke dalam beberapa bagian. Kita tidak boleh membuat dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya," lanjutnya.
Saat membuka KTT G20 hari kedua pada Rabu (16/11/2022), Jokowi juga menyampaikan pesan yang sama. Dia mengatakan, perang harus segera dihentikan karena hanya akan menyengsarakan rakyat.
Selain itu, ekonomi dunia tak akan pulih jika situasi tak kunjung membaik akibat perang.
Baca juga: Di Hadapan Kepala Negara G20, Jokowi: Perang Hanya Sengsarakan Rakyat