JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyiapkan berbagai pengamanan dalam puncak pergelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali yang dimulai hari ini dan esok hari.
Salah satunya menerjunkan pasukan Turangga atau pasukan polisi berkuda untuk menjamin keamanan para delegasi atau tamu VVIP KTT G20.
Pasukan Turangga itu bertugas melakukan patroli menjaga tempat akomodasi para delegasi menginap ataupun lingkungan yang digunakan untuk kegiatan KTT G20.
"Pasukan terdiri dari Polki (Polisi laki-laki) dan Polisi Wanita (Polwan). Polwan ada lima orang. Semuanya sudah dilatih selama tiga bulan sebelum puncak penyelenggaraan KTT G20," kata Kepala Detasemen (Kaden) Turangga Ditpolsatwa Korshabara Baharkam Polri, Kompol Kadarman di Bali, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Lotus Pond, Landmark Terbesar GWK Pilihan Jokowi untuk Menjamu Delegasi KTT G20
Lebih lanjut, ia menuturkan, total ada 18 kuda yang dikerahkan dalam patroli. Semua kuda itu berasal dari Belanda.
Sedangkan untuk personel yang menungganginya berasal dari berbagai daerah yaitu Mabes Polri, Polda Jawa Tengah, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Polda Jawa Barat dan Polda Bali.
Kadarman mengatakan, sistem patroli pasukan Turangga yakni bergantian. Ada dua titik yang dilakukan pengamanan yakni di wilayah Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Sawangan.
"Di ITDC ada 4 titik dan sawangan 3 titik. Jadi kita bergantian setiap satu jam sekali (patroli)," ucap Kadarman.
Baca juga: Pertemuan G20 Digelar Tertutup, Jokowi Minta Media Tinggalkan Ruang Pertemuan
Ia juga menjelaskan, pasukan Turangga dikerahkan sebagai wujud Polri mendukung pengurangan polusi udara dan emisi.
Terlebih, dalam kawasan Nusa Dua yang menjadi tempat penyelenggaraan KTT G20 digunakan kendaraan listrik.
"Kenapa Detasemen Turangga diturunkan kita mendukung untuk pengurangan emisi. Jadi mengurangi polusi udara. Kita pengenalan ke masyarakat dan kita mendukung KTT G20 berjalan aman lancar. Fungsi kita ada 3 pertama protokoler bilamana ada tamu negara, patroli dan kemudian ada set terbatas," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.