Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT G20, Presiden Ukraina Akan Hadir Secara Virtual

Kompas.com - 13/11/2022, 07:19 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali secara virtual.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat menjelaskan tentang kepastian kehadiran para kepala negara untuk KTT G20 pada 15-16 November 2022.

Retno mengungkapkan, dalam KTT kali ini Ukraina hadir selaku negara undangan.

Selain Ukraina, Fiji juga diundang oleh Indonesia selaku Presidensi G20.

Baca juga: Ikut Forum G20, Kira Rudik Anggota Parlemen Ukraina Perjuangkan Keamanan Pangan Dunia

"Dari pihak undangan, Pemerintah Fiji yang sedang menjalani pemilihan umum mengirimkan utusan khusus (special envoy). Sedangkan Presiden Ukraina akan berpartisipasi secara virtual," ujar Retno dilansir dari siaran pers di laman Sekretariat Kabinet, Minggu (13/10/2022).

Sementara itu, dari negara G20, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang tidak dapat hadir di Bali akan diwakili oleh Menlu Meksiko Marcelo Ebrard.

Kemudian, Presiden Brasil direncanakan akan hadir secara virtual.

Selain itu, lanjut Retno, Kemenlu telah menerima nota diplomatik dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta yang menyampaikan Presiden Vladimir Putin tidak dapat hadir di Bali secara langsung.

Baca juga: Luhut: Selama Pandemi Bali Sangat Menderita, G20 Diharapkan Mengobati Luka

Retno mengungkapkan, berdasarkan data Kemenlu hingga 11 November, sudah ada konfirmasi kehadiran langsung 17 pemimpin G20 pada saat KTT.

Sementara itu, total kehadiran para pemimpin dunia, termasuk Presiden Joko Widodo adalah 36 orang dari total 41 peserta.

"Kehadiran 18 pemimpin G20, termasuk Indonesia, ditambah 8 dari 10 negara undangan dan pemimpin 10 organisasi internasional merupakan tingkat kehadiran yang sangat tinggi dan mencerminkan komitmen bersama untuk memastikan G20 tetap efektif di tengah situasi yang sangat sulit saat ini," kata Retno.

Dia menuturkan, dalam kondisi normal pun tidak setiap pelaksanaan KTT G20 dapat dihadiri oleh semua pemimpin negara undangan.

"Dalam kondisi normal, enggak ada perang, enggak ada apa-apa, karena kan masing-masing kepala negara juga memiliki kegiatan yang mungkin tidak bisa ditinggalkan di dalam negerinya, dan sebagainya," lanjut Retno.

"Jadi kalau dulu enggak semua leaders hadir di dalam kondisi normal, kalau sekarang ada minus satu, minus dua, it’s okay,” tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa syukur atas konfirmasi kehadiran para pemimpin negara G20 di Bali, di saat ini dunia berada pada situasi yang tidak normal karena pandemi Covid-19 dan krisis lainnya.

“Untuk angka 17-18 (konfirmasi kehadiran pemimpin negara pada G20) itu sudah sebuah angka yang sangat banyak sekali. Dalam keadaan normal pun angka 18, angka 17 sudah banyak sekali,” ujar Presiden usai meninjau Indo Defence 2022 Expo & Forum yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat pada 2 November lalu.

Presiden mengatakan, kedatangan para pemimpin negara pada KTT G20 di Bali merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia.

“Artinya dalam situasi yang sangat sulit seperti ini, beliau-beliau datang itu sebuah kehormatan bagi kita,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com