Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal China Daishan Dao Masuk Teluk Jakarta, Ada Apa?

Kompas.com - 10/11/2022, 11:33 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal rumah sakit China, Daishan Dao-866 terlihat memasuki Teluk Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta, Kamis (10/11/2022) siang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat bendera China dan juga Indonesia berkibar di kapal tersebut.

Posisi kapal tersebut nampak tak jauh dari KRI Bontang-907 yang tengah berlayar di Teluk Jakarta.

Bahkan, kapal Daishan Dao melintas tak jauh dari posisi KRI Semarang-594, tempat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan.

Baca juga: 2 Kapal Perang Iran Bersandar di Tanjung Priok, Ada Apa?

Yudo mengatakan, kehadiran kapal China di Teluk Jakarta dalam rangka port visit atau kunjungan pelabuhan dan sudah diterima langsung oleh pimpinan dari dua satuan TNI Angkatan Laut.

“Pangkolinlamil sama Kaskoarmada I, saya perintahkan untuk menerima kedatangannya, itu masih setingkat port visit,” kata Yudo Margono kepada awak media di atas KRI Semarang-594, Kamis.

Yudo menjelaskan, setiap kapal perang atau kapal bantu asing yang akan melakukan port visit ke Indonesia harus mempunyai izin dari Markas Besar TNI.

Kemudian, ia mengatakan, Markas Besar TNI telah mengeluarkan izin kapal Daishan Dao untuk melakukan port visit.

Baca juga: Bukti Kerja Sama Kemaritiman yang Baik, RI Sambut Kapal Bersejarah dari Norwegia

Selain port visit, kehadiran kapal Daishan Dao juga dalam rangka akan melaksanakan kegiatan pengobatan.

Namun, Yudo mengungkapkan, rencana kegiatan pengobatan yang dilakukan kapal Daishan Dao harus mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Kalau kegiatannya masalah pengobatan dan sebagainya itu adalah harus ada izin Kementerian Kesehatan, sehingga kita tunggu apakah diizinkan apa tidak. Kalau tidak, ya kita harus jaga (untuk) tidak,” ujar Yudo Margono.

Baca juga: 2 Kapal Perang Iran Bersandar di Tanjung Priok, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com