Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Bukan Anies Lawannya, Megawati Diyakini Pilih Puan Jadi Capres

Kompas.com - 10/11/2022, 09:43 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda meyakini, PDI Perjuangan semula hendak mencalonkan Puan Maharani sebagai presiden jika Anies Baswedan tak dicalonkan oleh Partai Nasdem.

Namun, begitu Nasdem mengumumkan hendak mencalonkan Anies pada pemilu presiden (pilpres) mendatang, PDI-P melakukan perhitungan ulang.

"Kita bicara PDI Perjuangan. Kalau bukan Anies Baswedan lawannya, mungkin Puan akan maju," kata Hanta dalam wawancara khusus di program Gaspol! Kompas.com, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Obral Dukungan Politik Jokowi Menuju 2024, dari Prabowo sampai Ganjar Pranowo

Menurut Hanta, PDI-P sedianya lebih ingin mengajukan sang putri mahkota, Puan Maharani, sebagai capres. Namun, partai banteng sadar bahwa elektabilitas anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu kurang menjanjikan.

Oleh karenanya, melihat pergerakan lawan politik khususnya Nasdem yang mencalonkan Anies, PDI-P kini mempertimbangkan nama Ganjar Pranowo.

Sebab, dibandingkan Puan, Ganjar punya modal elektabilitas yang jauh lebih besar. Tingkat elektoral Gubernur Jawa Tengah itu menjadi yang tertinggi menurut survei berbagai lembaga.

Dengan demikian, menurut Hanta, masih terbuka peluang bagi Ganjar untuk dicalonkan PDI-P sebagai presiden 2024.

"Dengan Anies pemantik utamanya, ini kelas berat yang muncul ini. Berarti kartu Ganjar hidup juga ini, akan dipertimbangkan. (Ganjar) diuntungkan dengan Anies yang dimajukan," ujarnya.

Namun, lanjut Hanta, sosok capres bukan satu-satunya faktor penentu kemenangan. Lantaran Pilpres 2024 tanpa inkumben, perihal calon wakil presiden (cawapres) juga menjadi variabel yang amat menentukan.

Oleh karenanya, Hanta menyebut, mulai sekarang partai politik harus sudah menimbang nama cawapres untuk menentukan strategi pemenangan.

"Kalau kita analogikan tadi mau resepsi pernikahan, jangan sampai tanggal resepsinya sudah ditentukan, tempatnya sudah ditentukan, mempelai satu sudah, tapi mempelai satunya belum ada kan lucu itu. Yang memang harus dituntaskan segera adalah cawapresnya," kata Hanta.

Baca juga: Jokowi Diminta Legawa, Serahkan Urusan Capres ke Elite Partai Politik

Diketahui, sejumlah tokoh mulai mendeklarasikan kesiapannya maju sebagai calon presiden 2024. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan dirinya bakal maju sebagai capres dari partainya.

Sementara, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dideklarasikan sebagai capres Partai Nasdem.

Hingga kini, PDI-P belum mengumumkan nama capres. Namun, nama Puan Maharani dan Ganjar Pranowo santer disebut.

Beberapa waktu lalu Ganjar sempat menyampaikan kesiapannya maju capres hanya jika diusung oleh PDI-P. Namun, pernyataan itu berujung teguran partai.

Ganjar pun memastikan dirinya bakal tunduk pada keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi partai untuk urusan pencapresan.

"Keputusan ada di ketua umum dan itu adalah keputusan kongres dan semua kader harus ikut," katanya di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com