Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Pengamanan KTT G20, Sempat Temukan Ada Serangan Siber

Kompas.com - 07/11/2022, 19:06 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memimpin apel gelar pasukan Operasi Puri Agung 2022 dalam rangka pengamanan puncak forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Sigit menyampaikan gelar pasukan itu dilakukan sebagai bentuk kesiapan TNI-Polri dalam mendukung dan mempersiapkan pengamanan pelaksanaan KTT G20 yang puncaknya digelar pada 15-16 November 2022 mendatang.

"(Pengecekan) mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kontijensi, mulai dari pengamanan rolakir (rute lalu lintas dan parkir) sampai apabila ada permasalahan baik unjuk rasa, ada ancaman bom dan juga bagaimana kita melakukan evakuasi serta kesiapan sarana dan prasarana lainnya apabila diperlukan," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Pemerintah Belum Bisa Pastikan Rusia dan Ukraina Hadir di KTT G20 Bali

Mantan Kabareskrim Polri itu menuturkan, Polri akan melaksanakan pengamanan sejak awal, yakni saat masuk lewat bandara atau pelabuhan.

Polri, lanjut dia, sudah menyiapkan personel khusus yang dilengkapi teknologi CCTV hingga face recognition guna memonitor setiap orang yang terdata mendapatkan pengawasan, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

"Tentunya kita sudah mengklasifikasi target-target tersebut masuk dalam kelompok ancaman apa. Mulai potensi unras sampai melakukan serangan-serangan yang bersifat teroris." katanya.

Dari koordinasi pengamanan ini, Sigit juga menekankan jangan sampai ada gangguan di kawasan ring tiga, ring dua, dan ring satu sekitar lokasi KTT G20.

Baca juga: Luhut soal Potensi Serangan Siber Saat G20: Kita Berdoa Saja Bisa Diamankan

Adapun tim gabungan terpadu pengamanan KTT G20 ini akan berjumlah 18.030. Nantinya, akan ada sekitar 262 personel yang masuk dalam satgas pengamanan VVIP.

Serangan siber

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan bahwa secara umum belum ada potensi ancaman yang signifikan terkait kegiatan pengamanan KTT G20.

Namun, ia mengakui ada beberapa serangan siber. Meski begitu, ia tidak menjelaskan lebih jauh jenis serangan yang dimaksudkannya itu.

Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri untuk mengatasinya.

Baca juga: Tim Pendahulu Kepresidenan Rusia Sudah Datang ke Indonesia, Putin Jadi Hadiri KTT G20?

"Kita bersama BSSN, BIN, Polri sudah berkali-kali untuk mencoba simulasi dan kebetulan ada gangguan yang real dan beneran. Itu justru membuat kami lebih matang. Serangan itu bagaimana dan seberapa cepat kami merespons itu juga sebetulnya membuat kami siap,” ucap Andika.

“Tapi kami tetap mengimbau masyarakat Indonesia untuk membantu seandainya mereka yang punya skill dan kemampuan juga melihat adanya percobaan gangguan terhadap jaringan siber," imbuh dia.

Selain itu, menurut Andika, banyak aset Polri yang nanti bisa diintegrasikan dalam proses pengamanan KTT G20. Mulai dari kendaraan dan tim penjinak serta kendaraan dan tim kendaraan lapis baja.

Baca juga: Cegah Buronan Internasional Masuk Bali Saat KTT G20, Imigrasi Gunakan Teknologi Face Recognition

Dalam kesempatan itu, Andika juga menekankan bahwa hal yang terpenting adalah para kepala negara dan delegasi yang hadir dalam KTT G20 bisa merasa nyaman dan aman.

"Ini kan sangat berguna apabila dari VVIP karena ada insiden yang membutuhkan kehadiran kendaraan lapis baja perlu kita evakuasi. Kami sendiri menggelar 26 kendaraan lapis baja tapi tadi Polri ternyata memiliki juga sehingga kami miliki tambahan apabila diperlukan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com