JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan, Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dalam bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan pertahanan.
Prabowo mengatakan, kerja sama di bidang industri pertahanan kini harus memberikan kesempatan transfer teknologi dan adanya konten lokal supaya Indonesia mampu berdikari.
"Kita menuju ke kemampuan, kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita belajar sekarang, kita ambil teknologi mereka, tapi kita wajibkan harus ada transfer of technology," kata Prabowo usai menghadiri Indo Aerospace 2022 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Cerita Prabowo Ingin Jadi Pilot AU Saat Muda, Pacarnya Terbaik
"Dan harus ada sebagian local content, harus mereka kerja sama dengan industri kita, itu ketentuan kita," imbuh dia.
Dalam acara ini, Prabowo juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan Boeing dan Lockheed Martin.
Ia mengatakan, kerja sama itu menandakan kemampuan insinyur dalam negeri kini sudah dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar dari luar negeri.
"Jadi mereka memberi order-order ke PT DI mereka menggunakan kemampuan engineering kita. Itu diminta oleh Perancis, diminta oleh Turki, diminta oleh sekarang Boeing. Jadi kemampuan PT DI sekarang banyak diminati," ujar Prabowo.
Ia menambahkan, lewat kerja sama itu pula akan ada transfer teknologi yang dapat membuat Indonesia mampu berdikari di sektor pertahanan.
Baca juga: Prabowo Bangga Indonesia Nonblok: Kami Bersahabat dengan Semua Negara
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berpesan kepada Prabowo akan pentingnya mendorong kerja sama antara industri pertahanan dalam negeri dengan perusahaan-perusahaan luar negeri.
Hal ini disampaikan Jokowi seusai meninjau pameran produk peralatan pertahanan dan keamanan dalam acara Indo Defence 2022 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
"Ini saya melihat bagus untuk promosi juga utamanya produk peralatan pertahanan dan keamanan dan juga yang paling penting adalah tadi saya sampaikan ke Pak Menhan pentingnya kerja sama kita dengan perusahaan-perusahaan dari negara lain," kata Jokowi, Rabu.
Baca juga: Gerindra: Jokowi Minta Prabowo Lakukan Diplomasi Pertahanan Cegah Perang Dunia III
Jokowi menilai, perkembangan industri pertahanan dalam negeri sudah berkembang dengan baik karena swasta sudah diberikan ruang untuk iktu membangun industri pertahanan.
Namun, menurut Jokowi, perkembangan dunia global juga harus disikapi oleh industri pertahanan dalam negeri.
Ia menyebutkan, indikasi anggaran pertahanan negara-negara NATO, Timur Tengah, maupun Asia Timur yang naik drastis serta kemunculan teknologi militer baru mesti diperhatikan.
"Saya rasa ini perkembangan yang sangat baik dan yang paling penting kita bisa mengadopsi sebanyak mungkin teknologi-teknologi baru di bidng pertahanan militer," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.