Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD
Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia

Dimitri Mahayana adalah pakar teknologi informasi komunikasi/TIK dari Bandung. Lulusan Waseda University, Jepang dan ITB. Mengabdi sebagai Dosen di STEI ITB sejak puluhan tahun silam. Juga, meneliti dan berbagi visi dunia TIK kepada ribuan profesional TIK dari ratusan BUMN dan Swasta sejak hampir 20 tahun lalu.

Bisa dihubungi di dmahayana@stei.itb.ac.id atau info@sharingvision.com

Sekali Lagi, Pandemi Corona Belum Jadi Endemi!

Kompas.com - 31/10/2022, 15:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ALARM pandemi di tanah air masih berderit menyala cukup kencang. Ternyata, sejak Selasa (25/10/2022), empat hari berturut-turut kasus harian Covid-19 kembali meningkat berada di kisaran tiga ribu kasus.

Sejak Selasa, kasus aktif bertambah, usai sehari sebelumnya berkurang 700 pasien, pada periode tersebut kemudian dilaporkan 1.230 kasus aktif baru, sehingga totalnya mencapai 19.915.

Kenaikan ini dilaporkan tepat usai pemerintah empat hari sebelumnya mengumumkan Indonesia 'kemasukan' Omicron XBB. Subvarian baru yang memicu lonjakan kasus di Singapura.

Adapun pasien Omicron XBB yang pertama kali teridentifikasi merupakan wanita 29 tahun asal Surabaya yang sebelumnya juga melakukan perjalanan ke Singapura.

Jika dilihat, tren kenaikan Covid-19 pekan ini, relatif signifikan dibandingkan pekan lalu. Pada periode 15-21 Oktober, tercatat 13.325 kasus Covid-19 mingguan, sementara periode 23-28 Oktober, bertambah 17.575 pasien dalam sepekan.

Selain itu, yang harus kita waspadai, tren angka kematian Covid-19 juga kembali naik, melampaui 20 orang per hari selama lima hari terakhir, sejak 24 Oktober.

Pada periode 15-21 Oktober, ada 117 orang yang meninggal dunia akibat Covid-19, sementara pekan selanjutnya per 24-28 Oktober, meningkat berada di 146 kasus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menekankan belum bisa memastikan keterkaitan naiknya kasus Covid-19 dengan Omicron XBB.

Pasalnya, baru ada empat kasus yang ditemukan sehingga belum bisa disimpulkan apakah Omicron XBB sudah mendominasi.

Namun diwanti-wanti agar tak terjadi ledakan pada Februari mendatang, sebagaimana di pertengahan 2022 dan awal 2022.

Pun demikian, merujuk riset maha data yang peneliti lakukan untuk melahirkan simulasi statistik berbasis Kalman filter algorithm, seluruh angka di atas relevan.

Sebab, estimasi reproduction number (RO) di atas 1, tepatnya 1,21 (RO adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus infektif pada populasi/pertumbuhan kasus eksponansial untuk menunjukkan potensi besarnya pandemi).

Dengan demikian, sekali lagi, pandemi belum reda! Lihat data olahan penulis di bawah ini:

Data kenaikan reproduction number (RO) di IndonesiaDr. Dimitri Mahayana Data kenaikan reproduction number (RO) di Indonesia
Data Case Fatality Rate (CFR) di Indonesia Dr. Dimitri Mahayana Data Case Fatality Rate (CFR) di Indonesia
Mulai sekitar minggu terakhir Juni 2022 sampai sekitar 17 Oktober 2022, CFR masih di bawah 1 persen. Sekarang? Sudah mencapai 1,25 persen.

Walaupun masih kira-kira 1/3 CFR di saat gelombang Covid-19 varian delta tahun lalu. Namun masih ada tren naik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com