Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pihak Tolak IKN, Gubernur Kaltim: Hati-hati, Bisa Pendek Umurnya

Kompas.com - 28/10/2022, 20:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menyinggung pihak-pihak yang tak setuju terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ia menekankan bahwa pembangunan IKN merupakan kepentingan nasional.

"Saya sampaikan ini kepada seluruh pihak. Karena masih ada orang yang tak setuju. Masih ada yang komentanrya miring-miring. Bahwa IKN belum saatnya pindah, banyak," ujar Isran saat membuka acara Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 yang disiarkan kanal YouTube Kemenpora RI, Jumat (28/10/2022).

"Di sini enggak ada. Di sana. Hati-hati Anda, bisa pendek umurnya. Mohon maaf, jangan ada yang tersinggung, tetapi ada buktinya. Ada yang tak setuju dengan alasan cetek, bilang tak punya kekuatan ekponomi bangun IKN," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Luncurkan Metaverse IKN Jagat Nusantara

Isran mengaku kesal terhadap pihak yang masih menyampaikan penolakan.

Dia enggan menyebutkan pihak mana yang tidak setuju itu.

Hanya saja, dia kembali mengingatkan pihak tersebut untuk berhati-hati.

"Kesal juga saya sebenarnya. Jadi hati-hati yang enggak setuju. Saya enggak mau sebut namanya," kata Isran.

"Saya ingin sampaikan, keberadaan IKN bukan hanya untungkan masyarakat saja, tetapi dari sisi nilai masyarakat Kaltim ini yang sekian kali. Wilayah ini adalah wilayah yang dilepas dari wilayah Kaltim, sehingga dari sisi aset bukan aset Kaltim lagi. Tapi aset diserahkan negara," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan perkembangan sejumlah infrastruktur seperti pembangunan bendungan, pengembangan lahan, serta akses jalan di IKN berlangsung dengan baik.

Menurut dia, secara umum kemajuan pembangunan IKN bisa dilihat pada Januari 2023.

"Nanti bisa kita lihat di bulan Januari insya Allah kalau bukan hanya gedung-gedungnya pemerintah, tetapi private sector, sektor swasta, investor, public private partnership (PPP) sudah pada masuk dan mulai. Ini yang nanti akan menggeliatkan IKN betul-betul sebagai pusat perekonomian baru dan kita harapkan ini terus bergerak," kata dia.

Baca juga: KSAL Sebut Pelindungan Wilayah IKN Perlu Strategi Pertahanan Menyeluruh

Adapun pada Selasa, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke IKN melewati jalur laut yang akan menjadi wilayah transportasi logistik ke IKN.

Presiden menyebutkan bahwa pelabuhan di wilayah tersebut nantinya juga dikembangkan untuk transportasi publik.

"Sementara kita pakai dulu untuk logistik dan nantinya menurut saya di pelabuhan yang sekarang ada ini, ini kan pelabuhan lama, ini akan dikembangkan juga untuk penumpang dan logistik," kata Jokowi.

Melihat berbagai kemajuan saat ini, Kepala Negara pun optimistis upacara peringatan HUT RI pada 17 Agustus 2024 mendatang dapat digelar di IKN.

"Ya kalau kerjanya seperti ini saya kira insya Allah bisa, harus optimistis," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com