JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Bharada Richard Eliezer atau E, Ronny Talapessy menyebut kliennya tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat karena menjadi ajudan yang paling junior.
Ronny menyatakan, keadaan psikologis Richard berbeda dengan Bripka Ricky Rizal yang memiliki hubungan dekat dengan Sambo.
Menurutnya, hal ini merupakan fakta yang pihaknya temukan saat mendampingi Richard selama proses penyidikan.
“Saudara Ricky Rizal ini sudah mengikuti dari sejak saudara Ferdy Sambo menjadi Kapolres di Brebes, jadi yang kami melihat bahwa di sini ada kedekatan emosional,” kata Ronny dalam talk show Satu Meja yang tayang di Youtube Kompas TV, Rabu (27/10/2022) malam.
Ronny menekankan, di antara yang lain Richard baru bergabung menjadi ajudan Sambo dengan pangkat Bhayangkara Dua (Bharada).
Kliennya juga belum masuk lingkaran ajudan yang paling dekat dengan Sambo, melainkan berada di ring paling luar. Di saat yang bersamaan, Richard menerima perintah dari Sambo untuk menembak Yosua dalam jangka waktu yang pendek.
“Dengan waktu yang sangat pendek sehingga klien saya tidak mempunyai pilihan yang lain,” ujar Ronny.
Ronny menyatakan, beberapa waktu kedepan, pihak kuasa hukum Richard akan menghadirkan ahli psikologi dalam tahapan pemeriksaan saksi.
Ia menyatakan akan membuktikan terkait kondisi psikologis Richard. Keterangan ahli tersebut juga akan didukung dengan alat bukti lainnya.
“Ada rasa takut, ada rasa khawatir, hal-hal seperti itu nanti kita akan cocokkan dengan alat bukti yang lain,” tuturnya.
Baca juga: AKBP Ari Cahya Ungkap Mimik Wajah Bharada E yang Tenang Usai Mengaku Tembak Brigadir J
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Richard telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Tindakan itu dilakukan bersama empat terdakwa lain yakni, mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi istri Sambo, ajudan Sambo Bripka Ricky Rizal, dan pembantu rumah tangga bernama Kuat Ma'ruf.
Selama proses hukum yang berjalan, terungkap Sambo sempat memerintahkan Ricky Rizal untuk mengeksekusi Yosua. Namun, ia menolak.
Sementara, Richard menyatakan bersedia melaksanakan perintah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.