JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Joko Widodo tidak masuk dalam bursa calon presiden (capres) yang diinginkan peserta Musyawarah Rakyat (Musra) 3 yang digelar di Riau pada Minggu (23/10/2022).
Adapun Musra merupakan forum yang digelar sejumlah relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat terkait capres dan calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Andi Gani Nena Wea memberikan penjelasan soal tidak masuknya nama Jokowi di Musra 3 ini.
Baca juga: Relawan Bakal Percepat Pelaksanaan Musra Terakhir, Hasilnya Dilaporkan ke Jokowi
Menurutnya, masyarakat sudah semakin memahami bahwa tidak mungkin presiden melanjutkan jabatannya untuk ketiga kalinya.
"Mungkin masyarakat memahami soal apakah presiden bisa menjabat tiga periode," ujar Andi Gani dalam pemaparan hasil Musra 3 di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Andi Gani menjelaskan, ada 2.656 peserta Musra Riau yang memberikan suara saat voting capres dan cawapres ini.
Hasilnya, Sandiaga Uno menempati peringkat pertama sebagai capres maupun cawapres paling diinginkan.
Sandiaga meraih 624 suara atau 23,48 persen dari 2.656 peserta Musra yang melaksanakan voting siapa sosok capres yang diinginkan.
Selain itu, Sandiaga juga dipilih oleh 629 orang atau 23,68 persen 2.656 peserta Musra yang memberikan suara dalam voting untuk kategori cawapres.
Baca juga: PDI-P: Yang Disuarakan Musra Tidak Ada Element of Surprise
Andi Gani lantas mengungkapkan penyebab Sandiaga banyak diminati dalam Musra Riau. Sebab Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut memiliki hubungan kekerabatan dengan daerah Rumbai. Sebab, Sandiaga lahir di Rumbai, Riau pada 28 Juni 1969.
Sementara itu, Penanggung jawab Musra Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa hasil Musra memang merekam kondisi yang apa adanya dari keinginan masyarakat di daerah.
Dia pun menegaskan, para relawan tidak memobilisasi dukungan untuk Jokowi saat menggelar Musra.
"Tidak ada mobilisasi untuk itu. Memang semuanya apa adanya sesuai hasilnya," kata Budi Arie.
Sebelumnya, nama Jokowi menjadi capres yang paling diharapkan oleh rakyat berdasarkan hasil Musra 1 di Bandung, Jawa Barat, yang digelar pada 28 Agustus 2022.
Dari 5.721 peserta Musra I yang mengikuti voting, sebanyak 1.704 orang atau sebesar 29,79 persen memilih Jokowi sebagai capres harapan rakyat.
Baca juga: Hasil Musra 3 Riau: Sandiaga Uno Capres Paling Diinginkan, Prabowo Nomor Dua