Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas" Puan Selisih Jauh dari Ganjar, Ini Kata PDI-P

Kompas.com - 26/10/2022, 17:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengomentari terkait hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Ketua DPP PDI-P Puan Maharani selisih jauh dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Adapun dalam Survei Litbang Kompas terkini menunjukkan bahwa elektabilitas Puan berada di angka 1 persen. Ia kalah jauh dari rekannya sesama kader PDI-P, Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 23,2 persen.

Hasto mengatakan, PDI-P terus mencermati dinamika hasil lembaga survei terkait calon presiden dan calon wakil presiden. Bagi PDI-P, kata Hasto, dalam menentukan calon presiden, tentunya melihat dari multidimensi yang ada.

"Tentu saja melihatnya multidimensi, semuanya dicermati, hanya saja ini kan sesuatu hal yang dinamis," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Puan 1 Persen, Ganjar 23,2 Persen

Hasto kemudian mengingatkan bahwa terkait pencapresan di partainya, merupakan kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Dia menambahkan, partainya memiliki tim khusus bernama Balitbangpus (Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat). Tim ini bertugas melakukan kajian secara politik terhadap hasil sejumlah lembaga survei.

"Tentu saja partai ini kan punya Balitbangpus untuk melakukan kajian-kajian secara politik dari hasil-hasil survei," ujarnya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa PDI-P tidak memikirkan elektoral semata dalam politik. Namun, PDI-P, katanya, tengah fokus menghadapi tantangan utama bangsa saat ini.

"Soal capres-cawapres akan tiba waktunya, Pak Jokowi kan berpesan jangan lama-lama, maksudnya jangan mendekati Oktober ketika pendaftaran itu dilakukan. Tafsirnya seperti tu. Ya jadi jangan sembrono lah," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Puan Maharani sebagai capres berada di angka 1 persen menurut jajak pendapat Litbang Kompas yang dirilis Rabu, 26 Oktober 2022.

Meski masih minim, elektabilitas Ketua DPP PDI Perjuangan itu merangkak naik dari survei periode sebelumnya. Pada survei yang dirilis Juni 2022, elektabilitas Puan sebesar 0,2 persen. 

Baca juga: Respons Ganjar soal Unggul di Survei Capres Litbang Kompas

Elektabilitas anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu tak terpaut jauh dari Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan elektabilitas 1,2 persen.

Puan juga unggul sedikit dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang elektabilitasnya 0,7 persen.

Dia juga mengungguli dua nama pimpinan partai besar Indonesia, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 0,5 persen, serta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang elektabilitasnya 0,3 persen.

Namun demikian, Puan tertinggal jauh dari Ganjar Pranowo. Menurut survei yang sama, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu mencapai 23,2 persen.

Angka tersebut naik dari survei sebelumnya yang mencatatkan elektabilitas Ganjar sebesar 22 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com