Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Kalau Elektabilitasnya Rendah, Jangan Harap Bisa jadi Capres-Cawapres dari Nasdem-Demokrat-PKS

Kompas.com - 23/10/2022, 15:19 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan bahwa tim kecil dari Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang rutin bertemu

Herzaky mengatakan, dalam pertemuan tim kecil itu, juga dibahas mengenai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

"Hampir tiap minggu kita bertemu. Semakin ke sini, pertemuannya memang semakin intens," ujar Herzaky saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Minggu (23/10/2022).

Herzaky menjelaskan, tim kecil yang diutus ketiga partai membahas hal-hal teknis yang bernilai strategis.

Baca juga: Diajak Cak Imin Gabung PKB-Gerindra, PKS Ingin Tuntaskan Komunikasi dengan Nasdem-Demokrat Dulu

Misalnya seperti bagaimana visi besar perubahan untuk Indonesia, yang tentunya diperlukan untuk perbaikan, diturunkan dalam bentuk platform pembangunan.

"Lalu, program-program kerja seperti apa yang harus dipersiapkan. Seperti apa desain pemerintahan yang pas untuk menghadapi tantangan dunia yang makin kompleks ini," tuturnya.

Kemudian, Herzaky membeberkan tim kecil juga masih bekerja untuk memantapkan strategi pemenangan.

Dia menekankan Demokrat-Nasdem-PKS ingin menang untuk bisa mewujudkan perubahan.

Baca juga: Tim Kecil Nasdem, PKS, Demokrat Matangkan Format Koalisi Perubahan

"Yang mau kami lawan ini tidak bisa dianggap enteng. Maka semua strategi, teknik, dan taktik, termasuk sumber daya, kami hitung secara matang," kata Herzaky.

Sementara itu, Herzaky menyebut pembahasan capres-cawapres dari Nasdem, Demokrat, dan PKS baru berada di tahap kriteria, belum mengerucut ke nama.

Herzaky membocorkan, pasangan calon yang akan mereka usung harus punya integritas, kapabilitas, elektabilitas, berkontribusi pada pembentukan dan stabilitas koalisi, bisa diandalkan di pemerintahan sebagai dwitunggal atau punya chemistry satu sama lain, dan memiliki semangat mengusung perubahan dan perbaikan.

"Jadi, kalau elektabilitas rendah, lalu tidak bisa punya kontribusi dalam membentuk dan stabilitas koalisi, jangan berharap lah jadi capres-cawapres yang akan kami usung," jelasnya.

Sementara itu, kata Herzaky, jika berbicara mengenai pengalaman memimpin atau kapabilitas, semua ketua umum parpol di parlemen, menteri, kepala daerah, sudah punya pengalaman memimpin yang luar biasa.

Untuk nama capres-cawapres yang akan diusung ketiga partai ini, Herzaky menyebut saat ini belum bisa diumumkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com