Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang AHY, Andika Perkasa Dinilai Lebih Tepat Jadi Cawapres Anies untuk 2024

Kompas.com - 18/10/2022, 13:49 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, sosok Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lebih tepat menjadi calon wakil presiden (cawapres) buat Anies Baswedan ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ari yakin, jika Anies berpasangan dengan Andika pada Pilpres 2024, elektabilitasnya lebih tinggi dibandingkan Anies-AHY.

"Ketokohan Anies-Andika akan mengalahkan potensi elektabilitas Anies-AHY," kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Ungkap Isi Pertemuan dengan Andika Perkasa, Anies: Terkait Jakarta

Dari sisi pengalaman militer, kata Ari, Andika jelas mengungguli AHY. Andika berhasil mencapai puncak karier sebagai pimpinan tertinggi korps militer dengan pangkat jenderal.

Sementara, jabatan terakhir AHY di TNI ialah sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning (AK) berpangkat mayor.

Tak hanya itu, menurut Ari, Andika lebih cocok menjadi pelengkap Anies lantaran mantan Gubernur DKI Jakarta itu lekat dengan citra politik identitas dan sarat akan label antitesis Presiden Joko Widodo.

"Sosok Andika akan menjadi penutup kelemahan simbolisasi Anies sebagai antitesa Jokowi," ujar Ari.

Tak kalah dengan AHY yang datang dari trah politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lanjut Ari, Andika juga datang dari keluarga politisi dan militer.

Ayah mertua Andika tidak lain adalah AM Hendropriyono, tokoh militer yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan era Soeharto, dan mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Baca juga: Momen Salam Hormat Warnai Pertemuan Andika Perkasa dan Anies Baswedan

Dengan rekam jejak Hendropriyono itu, Ari yakin Andika memiliki banyak jaringan di pemerintahan.

"Kelemahan Andika hanyalah tidak memiliki partai dan status aktifnya di militer. Andai dia sudah purnawirawan, maka potensi kemenangan Anies-Andika akan semakin moncer," katanya.

Menurut Ari, persoalan cawapres menjadi faktor utama alotnya rencana koalisi Nasdem dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, dengan berbagai pertimbangan, Demokrat dan PKS disebut harus legowo jika bukan kader mereka yang ditunjuk sebagai calon RI-2 pendamping Anies.

Ari menilai, tarik ulur nama cawapres ini juga tidak seharusnya membelenggu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk menentukan koalisi menuju Pemilu 2024.

"Harusnya Demokrat dan PKS tidak terlalu memaksakan kehendak jika koalisi Gondangdia (Nasdem) ingin menang. Harus dicari varian-varian yg memungkinkan untuk memenangkan kontestasi," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com