Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan TGIPF Diharapkan Bisa Obati Penyakit Tata Kelola Sepak Bola Nasional

Kompas.com - 14/10/2022, 13:29 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda berharap temuan investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan dapat mengobati penyakit tata kelola sepak bola nasional.

Huda mengatakan, problematika tata kelola sepak bola nasional sudah saatnya diobati dengan keputusan yang sifatnya menyentuh semua aspek permasalahan.

“Saya kira sudah harus pada level semacam obat yang bisa menyembuhkan penyakit lama kita, yaitu sepak bola yang jauh dari profesional,” ujar Huda saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

“Obatnya adalah itu harus komprehensif, sistemik, dan langsung saja menunjuk klaster-klaster yang dianggap selama ini menjadi trouble yang tidak profesional itu,” sambung Huda.

Baca juga: Jokowi Akan Terima Laporan TGIPF Tragedi Kanjuruhan Jumat Besok

Huda menyebut, perbaikan tata kelola sepak bola nasional ke depan juga perlu dibenahi secara konkret agar berjalan sistematik.

Menurutnya, perbaikan secara menyeluruh harus dilakukan karena permasalahan sepak bola nasional selama ini terus berulang.

“Berpuluh-puluh tahun terjadi dan kita enggak bisa membiarkan ini. Artinya ada pengelolaan yang jujur harus diakui yang jauh dari profesional,” tegas dia.

Ia juga berharap TGIPF bisa merekomendasikan hasil temuannya yang bersifat jangka panjang terkait tata kelola sepak bola nasional ke depan.

“Perbaikannya seperti apa, institusi mana saja yang harus diperbaiki, dan pada level regulasi apa yang harus dibuat oleh Presiden, oleh pemerintah, karena pada level regulasi UU kan sudah keluar yang baru, tinggal itu di-follow up,” jelas dia.

Selain itu, temuan TGIPF juga diharapkan bisa membongkar permasalahan dari sisi perspektif hukum.

“Atau yang sering disebut Prof Mahfud sendiri sebagai sebuah kebenaran substantif. Saya kira pasti ketemu karena sudah mengundang banyak pihak,” imbuh dia.

Baca juga: Kerja Maraton TGIPF demi Bongkar Penyebab Tragedi Kanjuruhan

TGIPF pada hari ini dijadwalkan akan menyerahkan temaun investigasinya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo.

TGIPF akan mempublikasikan temuannya setelah menyerahkan laporannya kepada Jokowi.

Diketahui, laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu.

Seusai laga, kericuhan pun pecah. Pihak kepolisian menembakan gas air mata ke arah penonton yang berada di tribune stadion. Sebanyak 132 orang yang berada di dalam stadion meninggal dunia.

Baca juga: TGIPF Analisis Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan Hari Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com