JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan bahwa penonaktifan Zulfan Lindan dari kepengurusan DPP Nasdem merupakan penegasan kembali soal posisinya saat ini.
Zulfan, kata Ali, sudah mengundurkan diri sejak 2020. Dengan demikian, semua pernyataan yang muncul dari Zulfan merupakan pendapat pribadi dan bukan mewakili partai.
"Tidak semua orang yang kemudian dari Partai Nasdem berbicara atas nama partainya kan?" kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/10/2022).
Baca juga: Pengamat Sebut Pemerintah Jokowi Tetap Aman meski Ada Reshuffle: Nasdem Berdiri Dua Kaki
"Karena kader Nasdem itu kan jutaan. Jadi kalau semua kader bicara, terus dipersepsikan sebagai partai ya, repot juga kita," tambahnya.
Ali memahami jika surat penonaktifan itu diambil setelah Zulfan menyatakan soal Anies Baswedan antitesis Joko Widodo (Jokowi).
Namun, melalui surat itu, Nasdem ingin memberikan penegasan bahwa Zulfan bukan lagi bagian dari kepengurusan DPP partai.
Baca juga: Hasto Duga Zulfan Lindan Bongkar Rahasia Nasdem sehingga Dinonaktifkan
"Padahal, Zulfan itu sejak 2020 dia sudah mengundurkan diri dari kepengurusan. Karena menjabat sebagai komisaris, komisaris di Jasa Marga," jelasnya.
"Artinya, bahwa, DPP mengatakan bahwa semua pernyataan-pernyataan Zulfan tentang ke hal menyangkut publik, itu tidak pernah mewakili partai," sambung dia.
Namun, di sisi lain, Nasdem mengakui jika Zulfan salah memilih diksi dalam pernyataan soal antitesis Anies dan Jokowi.
"Kita akui bahwa dia (Zulfan) salah dalam memilih diksi," imbuh Ali.
Baca juga: Penonaktifan Zulfan Lindan dari Nasdem yang Diduga Buntut Pernyataan Anies Antitesis Jokowi
Sehingga, lanjut Ali, orang akan langsung mempersepsikan bahwa dua tokoh nasional itu saling berseberangan dari prinsip.
Meski demikian, ia menegaskan kembali bahwa pernyataan itu merupakan pandangan pribadi Zulfan.
"Iya, artinya kan pada saat yang sama, orang secara sederhana, bila Jokowi kiri, pasti Anies kanan. Kan begitu kan," kata dia.
"Kemudian orang menggoreng-goreng dan seakan akan membawa-bawa partai. Jadi misleading itu kemudian membawa seakan-akan pernyatan-pernyataan antitesa-antitesa itu adalah pernyataan pada Partai Nasdem," tutur mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR itu.
Baca juga: Sinyal Reshuffle Kabinet yang Muncul Setelah Nasdem Capreskan Anies Baswedan
Sebelumnya diberitakan, DPP Partai Nasdem memutuskan untuk menonaktifkan Zulfan Lindan dari kepengurusan partai.