Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Efek Elektoral Anies Baswedan untuk Nasdem pada Pemilu 2024

Kompas.com - 10/10/2022, 11:04 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendeklarasian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem diyakini sedikit banyak berpengaruh terhadap elektoral partai itu. 

Hasil survei SMRC menunjukkan, dukungan terhadap Partai Nasdem diperkirakan merosot di wilayah Indonesia TImur. Padahal, wilayah ini merupakan salah satu basis dukungan Nasdem.

Pada Pemilu 2014, 7,9 persen dukungan Nasdem berasal dari wilayah ini. Jumlah ini pun naik signifikan menjadi 13,2 persen pada Pemilu 2019.

Baca juga: Anies: Mohon Pamit, Ini Pekan Terakhir Saya Bertugas di Jakarta...

Dukungan yang cukup tinggi pun tergambar pada survei yang dilakukan SMRC pada Mei 2021, yakni sekitar 10,8 persen.

Namun, satu tahun kemudian pada jajak pendapat Agustus 2022, angka dukungan itu merosot tajam menjadi 3,9 persen.

"Keputusan Partai Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden berdampak menurunnya suara partai ini dari Indonesia timur. Sementara dukungan pemilih dari Indonesia barat belum mengalami penguatan berarti," terang SMRC dalam keterangannya, Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 49,5 Persen Responden Yakin Suara Nasdem Naik Setelah Usung Anies Capres

Sementara itu, berdasarkan riset Political Weather Stations (PWS), sentimen negatif terhadap partai ini meningkat setelah nama Anies dimunculkan sebagai capres oleh Nasdem.

"Sentimen negatif terhadap partai besutan Surya Paloh itu mengalami kenaikan. Sebelum deklarasi sentimen negatif terhadap Partai Nasdem sebesar 11,7 persen, setelah deklarasi meningkat menjadi 16,1 persen," papar peneliti PWS Sharazani, Jumat pekan lalu.

Terbaru, survei yang dilakukan Litbang Kompas menunjukkan bahwa Nasdem berpotensi memperoleh efek elektoral yang positif atas dukungannya kepada Anies.

Berdasarkan survei pada 4-6 Oktober lalu, 49,5 persen responden meyakini bahwa deklarasi ini akan menaikkan perolehan suara Nasdem pada Pemilu 2024

Baca juga: Survei Algoritma: Pembangunan JIS Dianggap Program Paling Berhasil Era Anies

Sementara itu, 18,9 persen responden meyakini suara Nasdem bisa turun usai deklarasi Anies dan 23,6 persen tidak yakin suara Nasdem akan naik atau deklarasi Anies tidak berdampak apa-apa.

Penolakan di internal

Di internal sendiri, pendeklarasian Anies mendapat penolakan oleh kader Nasdem. Sejumlah kader Nasdem di daerah bahkan menyatakan mengundurkan diri dari parpol besutan Surya Paloh itu lantaran merasa sudah tak sejalan lagi.

Sikap itu setidaknya ditunjukkan oleh Sekretaris Garda Pemuda Nasdem Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kota Semarang Hanandityo Narendro.

Baca juga: Sindir Anies Soal Banjir di DKI, Hasto PDI-P: Kami Mencari Pemimpin yang Bertanggung Jawab

"Menurut saya, Anies Baswedan pernah terlibat dalam politik identitas yang menurut saya tak pas," ucapnya dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Wakil Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Semarang Shafiqh Pahlevi Lontoh pun mengaku sudah mengundurkan diri secara resmi.

"Tidak lagi sesuai dengan hati nurani dan lebih baik mengundurkan diri," ungkap dia.

Pengunduran diri juga dilakukan oleh kader Nasdem di Kalimantan, Acui Simanjaya, dan Ketua DPP Partai Nasdem Niluh Djelantik.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya tak bisa menghalangi keinginan kader untuk mundur. Menurut dia, hal itu adalah bagian dari seleksi alam.

Baca juga: Survei Algoritma: 29 Persen Responden Ingin Anies Nyapres pada Pilpres 2024

Hanya saja, ia mengingatkan bahwa dalam kehidupan berpartai, kader harus siap memimpin dan juga dipimpin. Di sisi lain, tidak semua keinginan dan harapan kader bisa diakomodasi partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com