Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johannes Sutanto (Gendhotwukir)
Swasta

Penikmat sastra dari Rumah Baca Komunitas Merapi (RBKM). Penulis pernah mengenyam pendidikan di Philosophisch-Theologische Hochschule Sankt Augustin, Jerman dan saat ini tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana Universitas Paramadina Jakarta.

Branding Lipstik Elite Politik

Kompas.com - 05/10/2022, 07:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ATMOSFER tahun politik telah menghangat dan datang lebih awal, kendati pemilu baru akan dihelat pada pertengahan Februari 2024.

Sejumlah elite politik yang digadang-gadang maju dalam kontestasi atau secara pribadi memang bernafsu ikut merengkuh kekuasaan mulai sibuk memoles diri.

Fenomena dan geliat para tokoh politik yang sibuk bergerilya membangun citra dan memoles wujud diri biar nampak seolah-olah merakyat, entah untuk tujuan jangka pendek mendongkrak dukungan sebagaimana bisa terukur oleh lembaga-lembaga survei atau tujuan jangka panjang membangun kepercayaan publik dan menggenjot elektabilitas, mulai terasa denyutnya.

Mesin politik mulai dari framing pemberitaan hingga fenomena buzzer mulai menggeliat. Barisan pasukan mulai dibentuk dan akan terus mengonsolidasikan berbagai kekuatan dan kepentingan untuk satu tujuan personal branding.

Elite politik ini mulai menghadiri kegiatan-kegiatan kerakyatan untuk mendukung pencitraannya. Sementara mesin politik buzzer bekerja dalam senyap di ranah media sosial untuk mempromosikan jagoannya baik secara halus, penuh intrik maupun terang-terangan dengan kampanye frontalnya.

Branding memang tidak jauh dari terminologi kekuasaan. Farco Siswiyanto Raharjo dalam buku "The Master Book of Personal Branding" menguak misteri branding yang sejatinya tak jauh dari strategi untuk mengambil kendali penilaian orang lain atas diri individu.

Branding sebagai strategi membentuk dan membangun citra diri (seseorang) menggiring orang lain atau masyarakat untuk hanya menilai prestasi dan pencapaian yang diraihnya.

Karena itu, branding kerap juga dipahami sebagai strategi untuk menguasai pihak lain dengan menampilkan dan menonjolkan keunikan dan ciri khas diri.

Nah, dalam upaya untuk merebut kekuasaan, branding sebuah keniscayaan. Mesin politik tak dipungkiri memang perlu digerakkan. Masyarakat perlu tahu nilai lebih seseorang dibanding yang lainnya.

Kendati branding itu wajib dilakukan, namun sejatinya tidak boleh dikemas dalam kebohongan. Branding tidak boleh mengarusutamakan kebohongan. Branding tidak boleh memproduksi kebohongan.

Sekali berbohong, maka seseorang akan terjebak pada kebohongan berikutnya. Mata rantai kebohongan diproduksi untuk menutupi kebohongan pertama. Satu kebohongan akan memproduksi kebohongan-kebohongan berikutnya.

Buya Hamka dalam bukunya "Bohong di Dunia" dengan apik dalam elaborasi filosofisnya menguak kebohongan. Ia menandaskan bahwa secara alami manusia memiliki sifat fitrah untuk condong kepada kebenaran. Seseorang berjalan menuju ke kebenaran.

Sifat fitrah inilah yang mendorong manusia menunjukkan perilaku berbeda ketika berbohong seperti berkeringat, gelisah hingga perubahan arah pandang.

Tak hanya tanda-tanda fisik yang dalam bahasa komunikasi tubuh bisa dipahami sebagai kebohongan, tetapi berbagai perilaku yang menarasikan kebohongan sejatinya juga tidak mudah dikenali karena hegemoni politiknya begitu kuat.

Filsuf politik dari Florens, Niccolo Machiavelli (1469-1527) menyebut kebohongan, manipulasi data dan kemunafikan sebagai instrumen legitim dalam pertarungan politik karena kontrak dan janji dapat saja dilanggar tanpa harus takut pada sanksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com