Jokowi: Zaman Boleh Berubah, Bangsa Indonesia Tetap Berpegang Teguh pada Pancasila

JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo menyatakan, bangsa Indonesia akan tetap berpegang teguh pada Pancasila meski zaman telah berubah.

Hal ini ia sampaikan melalui akun media sosialnya, @jokowi, dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober setiap tahunnya.

"Zaman boleh berubah, arus globalisasi menderas, tapi bangsa Indonesia akan tetap berpegang teguh pada Pancasila," kata Jokowi, dikutip dari akun Twitter resminya, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila 2022

Dalam cuitannya itu, Jokowi juga menyebut bahwa Pancasila mampu menjadi tameng dari beragam tantangan yang mengancam persatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.

"Ideologi yang digali dari akar dan karakter bangsa Indonesia, terbukti mampu menjadi tameng menghadapi aneka tantangan yang mengancam persatuan dan kemajemukan kita," ujar dia.

Zaman boleh berubah, arus globalisasi menderas, tapi bangsa Indonesia akan tetap berpegang teguh pada Pancasila.

Ideologi yang digali dari akar dan karakter bangsa Indonesia, terbukti mampu menjadi tameng menghadapi aneka tantangan yang mengancam persatuan dan kemajemukan kita. pic.twitter.com/bvuU8RvjQf

— Joko Widodo (@jokowi) October 1, 2022

Hari Kesaktian Pancasila jatuh setiap 1 Oktober. Peringatan ini dilakukan sehari setelah peringatan pemberontakan Gerakan 30 September atau G30S PKI.

Harian Kompas, 27 September 1966, memberitakan, Hari Kesaktian Pancasila mulai diperingati pada 1966, melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat (AD) Jenderal Soeharto.

Baca juga: Soeharto, Pembubaran PKI, dan Murkanya Presiden Soekarno

Surat keputusan tertanggal 17 September 1966 itu memerintahkan, seluruh pasukan AD, pasukan angkatan lain, serta masyarakat harus turut memperingati Kesaktian Pancasila.

Tujuannya untuk mengingat jasa Pahlawan Revolusi, korban pengkhianatan G30S PKI yang ingin menghancurkan Pancasila.