Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Pengamat, Ridwan Kamil Cocok Masuk Golkar, Nasdem, atau Demokrat

Kompas.com - 30/09/2022, 11:36 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik yang juga Founder Cyrus Network Hasan Nasbi menyarankan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) untuk segera bergabung dengan partai politik (parpol).

Hasan menilai, pria yang akrab disapa Emil itu membutuhkan partai demi karier politiknya.

"RK sebaiknya memang segera masuk parpol tanpa perlu terlalu banyak pertimbangan dan ragu-ragu. Sebab, karier politik RK di masa depan tetap butuh partai," ujar Hasan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

Hasan menyampaikan, apabila Kang Emil terlalu lama terombang-ambing dalam keraguan, partai akan menganggapnya sebagai sesuatu yang negatif.

Baca juga: Airlangga Sebut Komunikasi Golkar dengan Ridwan Kamil Jalan Terus

Hasan khawatir partai politik yang ada akan menganggap Ridwan Kamil hanya ingin mengamankan tiket pilpres atau pilkada saja, tanpa ikut membesarkan partai.

"Sekadar menjajaki peluang untuk dapat tiket pada pilpres atau pilkada saja," ucap dia.

Selanjutnya, Hasan memprediksi partai politik mana yang cocok dengan Ridwan Kamil.

Menurut dia, Kang Emil cocok bergabung dengan Partai Golkar, Partai Nasdem, atau Partai Demokrat.

"Kalau secara karakter, pemikiran, dan aspek teknokratisme, RK cocok begabung dengan Partai Golkar. Kalau secara ideologi, cocok sama partai-partai nasionalis di tengah, seperti Golkar, Nasdem, atau Demokrat," tutur Hasan.

Ia turut berbicara mengenai peluang Ridwan Kamil maju di Pilpres 2024.

Hasan menyebut, Ridwan Kamil paling mentok maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Sebab, kata Hasan, Kang Emil sulit mendapat tiket untuk menjadi seorang calon presiden (capres).

"Kalaupun tidak mendapatkan tiket untuk pilpres, RK masih bisa berlaga di Pilkada Jawa Barat sekali lagi atau bisa juga pindah menjajal Pilgub DKI Jakarta," kata dia.

"Secara karakter, RK itu pemimpin urban, jadi Jakarta cocok buat dia. Dengan demikian, karier politik RK masih akan bersinar," ujar Hasan.

Baca juga: Isu Ridwan Kamil Masuk Golkar, Indikasi Siap Maju Pilpres?

Sebelumnya, beredar kabar Ridwan Kamil (RK) bakal bergabung dengan partai politik pada akhir tahun 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com