JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika berkesempatan bertemu presiden, tidak jarang momen langka ini dimanfaatkan warga untuk berbincang-bincang dan menyampaikan keluh kesahnya.
Hal ini juga terjadi ketika Presiden Joko Widodo memberikan bantuan subsidi upah (BSU) di Kantor Pos Baubau, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9/2022).
Seorang warga bernama Rahmat Irwanto bertanya kepada Presiden Jokowi mengenai ijazah sarjana yang dimiliki apakah bisa dimanfaatkan sebagai jaminan untuk mendapatkan modal dari Bank BUMN.
"Baru lima tahun lalu saya lulus. Bisakah ijazah saya dijadikan sebagai modal di BUMN, entah itu Bank BRI, entah Bank Mandiri, karena mengingat startup yang bapak sampaikan kemarin sudah menjamur Pak?” tanya Rahmat kepada Jokowi, sebagaimana dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa siang.
Baca juga: Penyaluran BLT BBM Capai 95,9 Persen, Jokowi: Akhir Tahun Penyaluran Selesai
Presiden Jokowi kemudian menjawab bahwa ada dua cara yang dapat dipilih oleh Rahmat jika ingin mengajukan pinjaman.
Cara pertama, yaitu melalui skema kredit usaha rakyat (KUR).
"Pertama coba dengan yang namanya KUR. KUR itu bisa sampai Rp 500 juta," kata Presiden Jokowi.
Cara kedua, menurut presiden, adalah melalui venture capital yang juga terdapat di BUMN.
"Kalau misalnya punya platform, punya aplikasi, berguna untuk petani untuk nelayan atau untuk UMKM bisa ikut pitching," ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi: 80 sampai 90 Persen Startup Gagal Saat Merintis
Lebih lanjut, kepala negara menyarankan kepada Rahmat untuk mempersiapkan proposal penawaran dan memaparkan proposal yang berisikan kesiapan, kemampuan, dan keuntungan yang bisa diberikan.
"Sekali lagi, orang mau meminjamkan ke kita itu akan melihat performa, lihat kinerja, lihat apa yang ditawarkan, apa yang diprospek. Kalau bagus bisa saja tanpa agunan, pitching itu enggak ada agunan," ujar Jokowi.
Menurut presiden, dalam proses pitching nanti akan melalui serangkaian proses seleksi dan hanya produk dengan kualitas baik yang akan terpilih.
"Yang paling mudah kalau memang barangnya bagus, produk aplikasinya bagus, produk platformnya bagus, itu bisa pitching. Biasanya (dari) seribu orang, hanya 10 orang yang dipilih, dipilih yang bagus-bagus. Tapi, kalau Rahmat punya yang bagus, berani, itu kompetisi," jelas presiden.
Baca juga: Buka BUMN Startup Day, Jokowi: Startup Mestinya Lihat Kebutuhan Pasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.