JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengatakan, kebebasan Palestina adalah utang bersama seluruh negara.
Ungkapan ini diampaikan Retno Marsudi ketika bicara dari hati mengenai Palestina dalam Pertemuan Tingkat Menteri GNB di New York.
Komite Palestina GNB adalah salah satu kelompok kerja di GNB yang dibentuk untuk memperkuat dukungan GNB untuk kemerdekaan Palestina. Pertemuan di New York kali ini dipimpin oleh Azerbaijan, selaku Ketua GNB.
“Dalam seminggu terakhir, kita bicara banyak mengenai krisis global. Tetapi, satu hal yang tidak boleh kita lewatkan adalah komitmen kita untuk Palestina. Membebaskan Palestina dari penjajahan adalah utang kita bersama," kata Menlu dalam pertemuan itu, dikutip dari siaran pers Kemenlu, Senin (26/9/2022).
Baca juga: Kemenlu: Indonesia Dukung Keanggotaan Penuh PBB untuk Palestina
Retno Marsudi menuturkan, isu pembebasan Palestina ini selalu berada dalam agenda gerakan non blok.
Sebab menurutnya, ada banyak hal yang belum terealisasi dari komitmen-komitmen yang sudah dibuat.
Indonesia, kata Retno Marsudi, merasa bangga dapat berdiri di jajaran paling depan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Ia pun menyampaikan kembali komitmen teguh Indonesia untuk mendukung solusi dua negara (two-state solution).
"Ada kesenjangan antara komitmen dengan apa yang sesungguhnya dilaksanakan oleh GNB. Kita tidak melakukan walk the talk kita hanya bicara, tapi tidak berbuat'' ujar Retno Marsudi.
Baca juga: Palestina Mengakui Kemerdekaan Indonesia Bahkan Sebelum Proklamasi 1945
Lebih lanjut, Retno Marsudi meminta, GNB seharusnya dapat memainkan peran lebih besar dalam mendorong dimulainya proses perdamaian.
Pasalnya, GNB terdiri atas 120 negara. Artinya, negara GNB memiliki 60 persen suara di PBB.
"Ini jelas akan membawa perbedaan. Selain itu, saat ini, terdapat lima negara GNB yang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB" ujar Retno.
Kemudian, Retno Marsudi mengajak GNB merapatkan barisan, menyatukan posisi untuk melakukan upaya-upaya perdamaian bagi Palestina, mengingat adanya kekerasan yang terus berlanjut di Palestina yang dapat menghambat proses perdamaian bagi rakyat Palestina.
“Dengan 139 negara telah mengakui Palestina sebagai negara, kita harus terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina, hingga kemerdekaan Palestina tercapai," kata Retno Marsudi.
Baca juga: Bertemu Menlu Rusia, Retno Marsudi Tekankan Pentingnya Hentikan Perang di Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.