Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Ungkap Megawati akan Tunjuk Capres yang Rela "Berdarah" demi PDI-P

Kompas.com - 23/09/2022, 18:21 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menegaskan bahwa penetapan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung oleh PDI-P pada Pemilu 2024 adalah hak prerogatif Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Puan menyebut orang yang akan diusung menjadi capres adalah kader yang sudah 'berdarah-darah' untuk PDI-P.

“Jadi kita serahkan ke Ibu Megawati tentang capres, bahwa kita akan memiliki capres yang sudah berbuat dan berdarah untuk PDI Perjuangan, yang akan mau terus memperjuangkan ideologi Pancasila, memperjuangkan cita-cita Bung Karno,” ujar Puan dalam keterangannya, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Ganjar Respons Larangan Megawati untuk Dansa Politik: Akrobatik Kali Ya

Hal tersebut Puan sampaikan saat datang ke kantor DPC PDI-P Majalengka dan kantor DPC PDI-P Subang pada Kamis (22/9/2022).

Di DPC PDI-P Majalengka, konsolidasi partai dihadiri 2.000 kader. Sementara itu di Subang hadir 5.000 kader PDI-P.

“Puan presiden, Puan presiden, Puan presiden,” sambut semua kader PDI-P yang hadir.

Dalam konsolidasi partai di kedua kantor DPC itu, Puan mengatakan dirinya mendatangi DPC-DPC PDI-P atas perintah Megawati untuk berkeliling melakukan konsolidasi struktur dan kader di berbagai daerah.

Baca juga: Ikuti Arahan Ganjar, Dewan Kopral Tunda Deklarasi

“Maka itu sekarang saya datang ke sini. Apalagi kita tahu bahwa Jawa Barat adalah bagian dari kunci penting kemenangan Pemilu. Jawa barat ini kandang banteng," ungkap Puan.

Puan menyayangkan suara PDI-P yang turun di Jawa Barat dalam pemilu terakhir.

Dia kemudian meminta para kader menjaga kekompakan untuk menuai kemenangan di Jawa Barat.

“Tolong jangan egois, demi kemenangan keluarga besar PDI Perjuangan. Kita menang dulu di pileg dan pilpres, setelah itu gampang menang pilkada,” ucap dia.

Baca juga: Berat Sebelah PDI-P ke Puan soal Pencapresan dan Potensi Manuver Ganjar...

Kemudian, Puan menyinggung mengenai tahapan yang sudah mulai dilakukan internal partai terkait Pileg 2024.

Saat ini, PDI-P telah mendata para bakal calon legislatif. Dia meminta proses ini dikawal secara benar.

“Harus ada objektivitas dan keadilan dalam menjalankan proses ini karena terkait potensi kemenangan PDI Perjuangan. Jangan hanya karena suka atau tidak suka personal, ini partai kita bersama,” ungkap Puan.

Sementara itu, Puan mengingatkan tahapan Pemilu 2024 hanya tersisa sekitar 1,5 tahun lagi.

Sehingga, Puan meminta seluruh kader PDI-P tetap selalu solid.

“Terakhir saya ingatkan bahwa kita harus selalu bergotongroyong dalam perjuangan Partai. Kita semua kalau mau membawa PDI Perjuangan menang hattrick maka harus gotong royong,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com