Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Diminta Lebih Hati-hati, Tudingan soal Potensi Pemilu 2024 Curang Bisa Guncang Stabilitas Politik

Kompas.com - 21/09/2022, 13:20 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal potensi kecurangan Pemilu 2024 disayangkan sejumlah pihak.

Ucapan itu dinilai dapat menurunkan kredibilitas pemilu, padahal tak disertai data.

"Yang saya sayangkan satu, statement dari seorang mantan presiden ketika mengeluarkan sebuah pernyataan yang berpotensi mengguncang stabilitas politik atau menurunkan kredibilitas dari Pemilu 2024 itu harusnya disertai data," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: SBY Terpojok, Diminta Elite Parpol agar Tak Buat Gaduh Jelang Pemilu 2024

Menurut Yunarto, masyarakat akan sangat berterima kasih seandainya ucapan SBY disertai dengan data konrkit soal tanda-tanda kecurangan Pemilu 2024.

Memang, segala potensi kecurangan pemilihan harus diwaspadai demi proses demokrasi yang lebih baik.

Namun, pada kenyataannya, SBY hanya melemparkan rumor tanpa rujukan dan bukti yang jelas.

Akibatnya, kata Yunarto, pernyataan SBY itu tidak hanya bisa menurunkan kredibilitas pemilihan, tetapi juga berpotensi memunculkan lagi isu penundaan pemilu, bahkan perpanjangan masa jabatan presiden.

"Orang kan akan melihat nanti ketika ada problem teknis di pemilu, dikaitkan dengan kecurangan ini. Padahal kan belum tentu seperti itu," ujar Yunarto.

Yunarto berpandangan, dibandingkan dengan rezom Orde Baru, pada masa sekarang potensi melakukan kecurangan pemilu secara terstruktur, masif, dan sistematis lebih minim.

Seluruh pihak dapat ikut terlibat mengawasi jalannya proses pemilihan, sejak masa kampanye hingga rekapitulasi suara.

Jika menemukan potensi kecurangan, siapa pun dapat melaporkan ke pihak berwenang. Mekanisme hukum juga mungkin diberlakukan jika memang ditemukan unsur kecurangan.

Dengan situasi demikian, menurut Yunarto, alangkah baiknya SBY sebagai mantan kepala negara lebih bijak dalam berucap, bukan malah menyampaikan hal-hal yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.

"Untuk level seorang SBY, seorang negarawan, harusnya lebih berhati-hati ketika mengeluarkan sebuah statement tanpa disertai data," kata Yunarto.

"Jangan sampai sikap pertentangan dan permusuhan politik antara elite itu kemudian berimbas pada kredibilitas pemilunya sendiri," tuturnya.

Baca juga: Politik Melankolis SBY, Kini Sebut Pemilu 2024 Berpotensi Tak Jujur

Sebelumnya, SBY mengaku mendengar kabar ada tanda-tanda bahwa Pemilu 2024 akan diselenggarakan dengan tidak jujur dan adil. Oleh karenanya, SBY mengatakan dirinya harus turun gunung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com