JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan evaluasi sistem untuk penanganan serangan siber.
Dia mengungkapkan, serangan siber tidak bisa dicegah dan terjadi secara terus-menerus.
"Kita melakukan evaluasi itu bagaimana untuk lebih meningkatkan keseluruhan sistem dalam rangka untuk ke penanganan atau pencegahan serangan siber," ujar Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (19/9/2022).
Baca juga: 1.261 Notifikasi Dikeluarkan Sepanjang 2022, BSSN: Bentuk Pencegahan Serangan Siber
"Karena serangan siber tentu tidak bisa dicegah, dia berlangsung terus menerus," lanjutnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan, evaluasi akan menyasar dua hal, yakni pada konteks perlindungan sistem, dan penanganan insiden atau serangan siber.
Johnny menuturkan, untuk menangani insiden serangan siber diperlukan sejumlah persiapan.
Misalnya, dengan menguji andal atau tidaknya sebuah sistem elektronik di kementerian/lembaga.
"Tetapi untuk sektor privat semua penyelenggara sistem elektronik atau institusi-institusi privat yang melakukan atau menyediakan sistem elektronik itu juga sama harus menyiapkan agar bisa tahan terhadap serangan siber," tegas Johnny.
Baca juga: Serangan Siber Bjorka dan Kebocoran Data, Tanggung Jawab Siapa?
Sementara itu, saat disinggung soal perkembangan pengamanan data yang telah dibocorkan oleh hacker Bjorka baru-baru ini, dia menyebut Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) saat ini sedang bekerja.
Penanganan yang dilakukan BSSN saat ini hanya bersifat jangka pendek.
"Tapi untuk jangka menengah dan panjang, penanganannya kan harus dilakukan dengan baik. Yang pertama pasti dari bagaimana konsolidasi di sektor penyelenggara negara yaitu dengan membentuk satuan tugas yang sudah dikoordinasikan langsung oleh Bapak Menko Polhukam (Mahfud MD)," jelas Johnny.
"Juga kita melakukan pendalaman-pendalaman teknis karena tidak saja regulasi, pasti dibutuhkan juga teknis sistem dan perangkat dan SDM," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.