Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Naikkan Harga BBM, Megawati: Situasinya Tidaklah Gampang

Kompas.com - 15/09/2022, 19:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JEJU, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk bisa memahami keputusan Pemerintah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sehingga harga pertalite dan solar naik.

Megawati mengatakan, dirinya mencoba mempelajari situasi yang terjadi sehingga pemerintah mengambil kebijakan tersebut.

“Sampai Menteri Keuangan sendiri sudah turun untuk menjelaskan alasannya, bahwa sebenarnya masalah BBM itu, kalau kita pelajari dengan baik, memang ya itu malah memberikan sebuah kesempatan. Bagaimanapun juga kita kan tak bisa (mempertahankan harga lama),” kata Megawati usai menghadiri Jeju Forum for Peace and Prosperity, Korea Selatan, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Soal Kenaikan BBM, Megawati: Kalau Tidak Dinaikkan Malah Lebih Sulit

Megawati mengatakan, soal BBM, tentu dirinya berpengalaman karena pernah masuk di pemerintahan sebagai mantan presiden dan wakil presiden.

Menurutnya, keputusan kenaikan harga itu sebenarnya sudah sangat jelas.

“Kalau nanti tidak dinaikan, lalu situasi kondisinya malah menjadi lebih sulit, lalu bagaimana?” ujar Megawati.

Presiden ke-5 RI itu mengaku sangat yakin, pemerintahan Jokowi memutuskan hal tersebut dengan tidak mudah.

Baca juga: Megawati Serukan Kesetaraan Dunia Tanpa Sekat Perbedaan di Jeju Forum

Megawati lantas menegaskan bahwa pernyataannya ini bukan karena Jokowi adalah sosok yang diusung PDI-P sebagai presiden dua periode.

“Ini bukannya karena kebetulan presiden, Pak Jokowi itu adalah presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan ya. Saya tahu juga nanti bisa sampai dibawa-bawa urusan PDI Perjuangannya," katanya.

"Tapi, situasi ini kan tentunya tidaklah begitu gampang, tidak asal-asalan saja dinaikkan BBM,” ujar Megawati.

Megawati mengatakan bahwa keputusan tersebut pasti sudah dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah.

Dalam hal ini, lanjut Megawati, kenaikan harga BBM dipastikan sudah melalui rapat-rapat kabinet.

"Ya tentu, bagaimana tidak dipertimbangkan, lalu apa gunanya ada rapat kabinet?" ucap Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu.

Baca juga: Megawati Puji Jeju karena Tanahnya Subur, tapi Sedih Tak Bisa Bawa Pulang Azalea

Megawati menyadari, terkadang masih ada saja yang memang tidak mau berusaha mengerti dengan kondisi yang ada.

Menurutnya, hal tersebut memprihatinkan. Padahal, kondisi saat ini memang berat karena Indonesia dan dunia belum benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.

Oleh karenanya, pendanaan untuk Covid-19 tidak bisa begitu saja dialihkan demi menambah subsidi BBM.

“Jadi jangan justru dibalik ya bahwa memang Covid ini juga seperti sebuah pertimbangan yang tidak mudah, apakah dilepas saja? Tapi kan nanti (kalau dilepas) yang kena juga rakyat. Artinya kan bisa makin banyak yang menderita. Kan begitu antara lain pertimbangan-pertimbangannya,” urai Megawati.

“Jadi, saya berharap masyarakat jangan selalu mengambil sebuah pengertian itu langsung membelah begitu,” kata Megawati.

Baca juga: Soal Kenaikan BBM, Megawati: Kalau Tidak Dinaikkan Malah Lebih Sulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com