Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Dekat dengan Korsel dan Korut, Megawati Sebut Kedua Negara ibarat Keluarga

Kompas.com - 13/09/2022, 08:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JEJU, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku memiliki kedekatan dengan dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.

Menurut dia, dua negara itu ibarat keluarga. Megawati juga mengaku dekat dengan pemimpin di dua negara tersebut.

"Saya dengan Korsel dan Korut itu menjadi sangat dekat karena pemimpin-pemimpin yang ada di Korut dan Korsel itu sangat menginginkan saya untuk menjadi special envoy antara kedua keluarga. Kalau saya bilangnya keluarga," kata Megawati ditemui di kawasan Jeju, Korea Selatan, Senin (12/9/2022).

Megawati menjelaskan, ia kerap diundang untuk mengisi acara sebagai pembicara bertemakan perdamaian.

Baca juga: Bawa Misi Perdamaian Dunia, Megawati Akan Bagikan Semangat Pancasila di Jeju Korsel

Kali ini Megawati diundang menjadi pembicara kunci dalam acara Jeju Forum for Peace and Prosperity pada Kamis (15/9/2022).

"Sehingga, begitulah dan dalam rangka kedatangan saya ini diundang oleh pemerintah di Jeju. Karena Pulau Jeju itu bagian, di kita provinsi, yang telah men-declare sebagai tempat untuk perdamaian," ucap Megawati.

Megawati telah mengikuti forum konferensi perdamaian sebanyak tiga kali.

Berdasarkan catatan, selain di Jeju Forum ke-17 tahun ini, Megawati pernah juga jadi pembicara di Jeju Forum ke-12 tahun 2017.

Baca juga: Jeju Sempat Dihantam Topan Hinnamnor, Megawati Ucap Syukur Perjalanan Lancar

Kemudian, Presiden ke-5 RI itu juga pernah menjadi pembicara di DMZ International Forum on the Peace Economy, 2019.

Semasa menjabat Presiden RI dan usai menjabat, Megawati pun tercatat beberapa kali berkunjung ke Pyongyang, Korea Utara, untuk membawa pesan perdamaian.

Selain menyampaikan pidato, Megawati akan membagikan buku Pancasila, Dasar Negara Indonesia dalam bahasa Inggris.

Megawati meyakini bahwa ideologi Pancasila dapat diterima bahkan dipakai oleh dunia untuk misi perdamaian.

"Saya selalu mengatakan bahwa Indonesia, alhamdulillah punya Pancasila yang sebenarnya itu sangat bisa dipergunakan oleh seluruh bangsa di dunia terutama dari sisi masalah perdamaian," kata dia.

Megawati meyakini, segala kesulitan atau perbedaan pada bangsa-bangsa dapat diselesaikan melalui jalur perdamaian yang diamalkan dengan Pancasila.

"Sehingga, saya kira ini sebetulnya universal, dapat dan dipergunakan oleh dunia," tutur Megawati.

Presiden ke-5 RI itu mengeklaim, respons dunia terhadap Pancasila pun positif.

Ia menyatakan, berbagai negara di dunia bahkan mengagumi lima sila yang ada dalam Pancasila.

"Ya tentunya kan semua bangsa tentu dengan kehendak dan kepentingan internalnya juga. Tapi responnya dengan Pancasila sangat positif," pungkas Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com