JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih terus bergulir.
Sejauh ini, telah ditetapkan lima tersangka dugaan pembunuhan berencana dalam kasus ini yaitu Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
Ferdy Sambo diduga menjadi otak pembunuhan berencana dalam kasus ini. Dia diduga memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Setelahnya, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu disebut menembakkan pistol ke dinding-dinding rumahnya untuk memuluskan skenario baku tembak yang dia rancang.
Namun, kasus ini masih menyisakan sejumlah misteri. Banyak yang belum terjawab setelah dua bulan kasus ini berjalan.
Terbaru, muncul dugaan Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J. Ricky Rizal atau Bripka RR yang semula mengikuti skenario Sambo pun berbalik arah dan tak lagi patuh pada rekayasa mantan atasannya itu.
Putri Candrawathi merupakan istri dari Ferdy Sambo. Dia ditetapkan sebagai tersangka kelima dugaan pembunuhan berencana Brigadir J pada 19 Agustus 2022.
Oleh polisi, Putri disebut ikut dalam perencanaan pembunuhan Yosua.
Belakangan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap dugaan Putri ikut menembak Brigadir J.
Baca juga: Sempat Ikut Skenario yang Dibuat Ferdy Sambo, Bripka RR Mengaku Takut
Ini didasari dari sejumlah bukti otopsi ulang maupun uji balistik. Bukti-bukti tersebut menegaskan bahwa tidak hanya satu peluru yang mengenai tubuh Brigadir J.
Oleh karenanya, Komnas HAM menduga, penembak Brigadir J bisa sampai tiga orang.
"Tak mungkin dari senjata yang satu. Pasti dari lebih dari satu senjata, bisa lebih dari dua senjata. Makanya saya munculkan juga ada pihak ketiga," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam acara Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Jumat (9/9/2022)
Taufan menduga, penembak ketiga merupakan orang yang berada di lokasi kejadian penembakan Brigadir J.
Dalam rekonstruksi perkara terungkap bahwa Putri berada di TKP saat penembakan. Maka, kata Taufan, ada peluang Putri ikut melakukan penembakan.
Baca juga: Ferdy Sambo Jalani Uji Lie Detector Selama 6 Jam, Polri: Hasilnya Domain Penyidik
"Iya (termasuk Putri menembak). Makanya saya katakan juga berkali-kali saya mungkin dibaca mungkin record-nya (CCTV) diambil. Saya katakan saya belum begitu meyakini konstruksi peristiwa yang dibuat oleh penyidik sekarang, karena masih bergantung dari keterangan demi keterangan," ujarnya.