JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno merespons sindiran dari elite Gerindra terkait keinginan dirinya siap menjadi calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Sandi pun mengungkit dirinya pernah mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk menjadi wakil gubernur, dan Pilpres 2019 untuk menjadi calon wakil presiden.
"Tentunya sebagai yang pernah mengikuti kontestasi demokrasi sebelumnya pilkada (DKI Jakarta 2017), 2019 di level nasional, yang saya sampaikan bahwa dalam menjalankan tugas dan fungsi, salah satunya adalah kita mendapatkan aspirasi dari pemangku kepentingan," ujar Sandi saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022) malam.
Baca juga: Muzani Tegaskan Hanya Ada Satu Capres dari Gerindra: Prabowo!
Sandi menjelaskan, pemangku kepentingan yang dimaksud adalah masyarakat, kepala desa, tokoh masyakarat, tokoh lokal, tokoh politik, hingga tokoh ekonomi.
Menurut Sandi, dirinya harus menampung aspirasi-aspirasi yang ada.
"Dan setiap individu yang diminta untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara, harus siap. Mau jadi ketua RT, kepala desa, apapun itu," tuturnya.
Kemudian, Sandi mengatakan, seseorang harus siap selama berpedoman untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Sandi mengaku apa yang disampaikannya itu mendapat apresiasi.
"Dan itu mendapat apresiasi dari teman-teman, khususnya sangat mengharapkan kehadiran pemerintah dalam permasalahan ekonomi yang dihadapi," kata Sandi.
"Begitu kita katakan siap, berarti apa yang kita miliki, semua yang kita bisa kontribusikan, bisa kita fokuskan kepada kepulihan dan memerikan solusi kepada masyarakat," imbuh dia.
Diketahui, Sandi menyatakan siap nyapres ketika ditanyai wartawan seusai bertemu politisi PPP di salah satu rumah makan di Bantul, Selasa (30/8/2022) malam.
Tak lama berselang, dua elite Partai Gerindra yakni Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani dan Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad mengeluarkan komentar terkait kader yang ingin maju jadi capres.
Baca juga: Ditanya Apakah Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Sandiaga Uno Bilang Begini
Muzani menegaskan, Partai Gerindra telah bulat mendukung Prabowo sebagai capres sehingga kader yang tidak sepakat dengan keputusan itu dipersilakan hengkang.
"Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombongan kereta. Saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan,” ujar Muzani dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).
Ia menyebutkan, pencapaian Partai Gerindra saat ini sebagai partai politik (parpol) terbesar kedua merupakan berkat kerja keras ketua umumnya, Prabowo Subianto.