JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil investigasi jatuhnya pesawat latih jenis G-36 Bonanza T-2503 diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dan TNI Angkatan Laut dalam tata kelola alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyebutkan, tata kelola tersebut baik terkait pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, maupun pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pengelolaan.
Baca juga: Jatuhnya Pesawat Latih TNI AL dan Momentum Evaluasi Tata Kelola Alutsista
“Sehingga, bisa menjadi pembelajaran dan insiden serupa dapat diantisipasi agar tidak terulang,” kata Fahmi dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/2022) malam.
Fahmi menyadari bahwa pembenahan tata kelola alutsista secara menyeluruh bukan sesuatu yang bisa dirasakan hasilnya dengan cepat.
Dalam tata kelola alutsista, kata dia, pemerintah dan TNI pada dasarnya tak bisa hanya bicara mengenai belanja alutsistanya.
Namun, juga harus memperhatikan mengenai logistik, perawatan, dan pemeliharaan, termasuk juga personelnya.
Menurutnya, perawatan berkaitan dengan kesiapan alutsista untuk tampil dan digunakan sewaktu-waktu.
“Setidaknya ada dua aspek perawatan yaitu aspek fisik mekanik dan sistem elektronik,” ujar dia.
Baca juga: Danpuspenerbal: Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih Bonanza Masih Didalami
Adapun terkait pemeliharaan berkaitan dengan kemampuan alutsista untuk berfungsi optimal dan efektif dalam pengoperasiannya.
Dalam hal pemeliharaan, juga terdapat dua aspek, yaitu pemeliharaan rutin dan berkala.
Ia mengatakan, pemeliharaan rutin dilakukan dengan latihan menggunakan alutsista, mulai dari satuan terkecil hingga latihan-latihan militer gabungan.
Hal ini untuk memastikan alutsista tetap siap tempur dan kompetensi personel sebagai pengguna alutsista tetap terjaga.
Sedangkan pemeliharaan berkala dilakukan untuk memastikan perangkat-perangkat alutsista selalu dalam kondisi laik.
“Dan segera dapat dilakukan reparasi jika ada indikasi gangguan yang berpotensi mengganggu atau untuk mengoptimasi kinerja alutsista,” imbuh dia.
Baca juga: Pencarian Jatuhnya Pesawat Latih Bonanza TNI AL Terkendala Cuaca
Sebelumnya, pesawat Bonanza dilaporkan lost contact di Selat Madura, tepatnya di wilayah perairan antara Bangkalan dan Gresik, Jawa Timur, Rabu (7/9/2022).