Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Harap Perang Rusia-Ukraina Besok atau Bulan Depan Selesai

Kompas.com - 07/09/2022, 12:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, perang antara Rusia dan Ukraina masih akan berlangsung lama.

Hal itu disimpulkannya setelah menghadapi situasi sulitnya mengajak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin berdialog bersama.

"Dari ketemu dua presiden itu saya simpulkan keadaan ini akan berjalan masih lama lagi. Jngan berharap perang (Rusia-Ukraina) besok atau bulan depan selesai," ujar Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang disiarkan secara daring pada Rabu (7/9/2022).

"Sangat tidak mudah, kita mendorong agar terjadi dialog saja, menyiapkan ruang dialog saja sangat-sangat sulit sekali," tutur dia.

Baca juga: Cerita Jokowi Sempat Semedi Saat Menteri dan Publik Minta Lockdown karena Covid-19

Oleh karena itu, Jokowi akhirnya membelokkan perbincangan dengan kedua kepala negara itu ke topik krisis pangan.

Dari situ, akhirnya ada titik temu antara Putin dan Zelenskyy.

"Putin menyampaikan, karena Zelenskyy menyampaikan kebutuhan ekspor stok kira-kira 22 juta ton gandum dan panen baru 55 juta ton gandum harus keluar Ukraina tapi tidak bisa keluar karena masalah jaminan keamanan Rusia," ujar Jokowi.

"Dan itu yang saya sampaikan ke Presiden Putin. Dan saya jamin enggak masalah. Saya sampaikan ke media boleh? Silakan," kata dia menirukan ucapan Presiden Putin.

Setelahnya, sekitar dua hingga tiga hari kemudian ada kapal yang keluar dari Odessa (Ukraina) ke Istambul (Turki).

Baca juga: Jokowi: Hitung-hitungan Menteri, Inflasi Kira-kira Naik 1,8 Persen

Merujuk dari kondisi itu, Jokowi kembali menekankan bahwa perang masih akan lama terjadi.

Kemudian, dampak kenaikan harga pangan diperkirakan akan melanda seluruh negara.

"Energi iya, gas sampai 5 kali dan minyak sampai 2 kali, terus berimbas ke mana lagi? ke keuangan? iya juga sejauh mana mempengaruhi growth? inflasi? ngara mana yang kena? ini harus hati-hati betul," ujar Jokowi.

"Tidak bisa kita hanya bicara makronya saja, mikronya juga dan lebih penting lagi detail satu per satu harus dikupas. Oleh sebab itu saya mengajak kita mengubah mindset kita bahwa ekonomi dunia, geopolitik dunia berubah, sudah berubah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com