Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Luncurkan CapriVac Hydrogalaksi, Vaksin Buatan untuk Cegah Penyakit Ikan

Kompas.com - 06/09/2022, 10:23 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) meluncurkan vaksin CapriVac Hydrogalaksi dalam gelaran RIFAFest di Balai Riset Perikanan Budi Daya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor pada Jumat (2/9/2022) hingga Sabtu (3/9/2022).

Peluncuran tersebut dilakukan Kementerian KP melalui BRPBATPP, Pusat Riset Perikanan (Pusriskan), serta Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).

Vaksin CapriVac Hydrogalaksi diklaim memiliki keunggulan dalam pembentukan antibodi ikan. Vaksin ini juga mudah diaplikasikan, baik melalui penyuntikan maupun perendaman dengan pakan.

Perlu diketahui, vaksin tidak hanya diperuntukkan bagi manusia. Hewan juga memerlukan vaksin untuk mencegah berbagai penyakit. Salah satunya diperlukan oleh ikan jenis nila sebagai ikan konsumsi air tawar.

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta menuturkan bahwa BRPBATPP memiliki peran penting dalam menciptakan inovasi teknologi kelautan dan perikanan.

Baca juga: Kontraktor Migas Didorong Terapkan Teknologi Kelautan-Perikanan Ramah Lingkungan

“Inovasi tersebut dapat berupa paket teknologi yang inovatif dalam sistem produksi perikanan budi daya air tawar,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (6/9/2022).

Untuk mewujudkanya, lanjut Nyoman, BRPBATPP melakukan kerja sama produksi massal vaksin CapriVac Hydrogalaksi, salah satunya dengan PT Caprifarmindo Laboratories.

Tak hanya inovasi teknologi, ia mengungkapkan, BRPBATPP juga berperan dalam memberikan dukungan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan serta pendampingan kepada pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan.

Baca juga: Wapres: Potensi Kelautan dan Perikanan Belum Diimbangi dengan Kesejahteraan Nelayan

Nila rentan terhadap 2 penyakit

Ikan nila atau tilapia.PIXABAY/ SASIWIMON PHETAWUT Ikan nila atau tilapia.

Untuk diketahui, ikan nila dikenal rentan terhadap dua penyakit yang timbul bersamaan atau ko-infeksi, yaitu penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) dan Streptococcosis.

Kedua penyakit tersebut memiliki nilai angka kesakitan atau insidensi sebesar 60 persen dari total populasi nila.

Sebagai upaya pencegahan, Kementerian KP menciptakan CapriVac Hydrogalaksi dengan kandungan strain bakteri Aeromonas hydrophila AHL0905-2 dan Streptococcus agalactiae N14G isolat lokal.

Dengan kandungan tersebut, vaksin inaktif ini dipercaya mempunyai kemampuan melindungi ikan terhadap serangan penyakit MAS dan Streptococcosis.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, vaksin CapriVac Hydrogalaksi mampu menginduksi respon kebal spesifik atau antibodi pada nila dan meningkatkan kelangsungan hidup ikan lebih dari 10 persen.

Baca juga: Menilik Peran Penting Industri Olahan Ikan Nila

Pengembangan vaksin kombinasi tersebut didasari dengan asumsi bahwa vaksin dapat memberikan perlindungan lebih baik dibandingkan hanya diberikan vaksin tunggal, seperti vaksin Aeromonas Hydrophila atau vaksin Streptococcus Agalactiae.

Halaman:


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com