JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menegaskan, pihaknya tak akan menjual kapal latih layar KRI Dewaruci apabila sudah memasuki masa pensiun.
Sebab, kata dia, KRI Dewaruci sudah melahirkan perwira TNI AL.
“Pasti enggak akan dijuallah ya. Ini sudah menorehkan para perwira-perwira, para pemimpin Angkatan Laut, asalnya awalnya dari sini,” ujar Yudo kepada awak media di atas KRI Dewaruci di Jakarta, Jumat (2/8/2022).
Baca juga: KSAL: Jika Bukan Jasa Besar Megawati, KRI Dewaruci Sudah Jadi Museum
Saat ini, kapal layar buatan Jerman tersebut telah memasuki usia 69 tahun. Kapal layar ini telah bertugas di jajaran TNI AL sejak 1953.
Sejak bergabung dengan TNI AL, Yudo menyebut, KRI Dewaruci telah memberikan kenangan bagi TNI AL. Karena itulah, pihaknya tak akan menjual KRI Dewaruci.
“Nanti kalau sudah tidak layak lagi pasti ditaruh di museum karena memiliki sejarah yang panjang dan enggak mungkin dijual,” ujar Yudo.
Ia mengatakan, KRI Dewaruci hingga kini masih layak berlayar meskipun usianya sudah tua.
Akan tetapi, dengan kondisi usia yang sudah tua, kapal ini dibatasi wilayah jelajah berlayarnya.
“Saya batasi supaya tidak ke luar negeri, sehingga cukup di dalam negeri saja layarnya,” ujar dia.
Secara spesifikasi, KRI Dewaruci memiliki 3 tiang utama, 16 layar, dan memiliki panjang kapal 58,30 meter dan lebar 9,5 meter.
Baca juga: Spesifikasi KRI Bima Suci, Kapal Layar Latih Penerus Dewaruci
Dikutip Kompas.id, KRI Dewaruci juga telah melahirkan orang-orang besar di TNI AL.
Mantan KSAL Laksamana Soebiakto pernah menjadi komandan KRI Dewaruci.
Demikian pula mantan Panglima Armada RI Laksamana Madya Rudy Purwana, mantan Pangdaeral IV Laksamana Madya Soeparno, hingga mantan Kepala Staf Armada RI Laksamana Pertama JH Salu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.