JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I berencana mengundang Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membahas kasus mutilasi warga sipil oleh oknum anggota TNI di Mimika, Papua.
"Mungkin minggu depan ya (jadwal rapat), harus segera itu. Kejadian (terungkap) tanggal 22 (Agustus)," kata anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, kasus mutilasi warga sipil yang dilakukan oknum TNI itu merupakan hal yang serius.
Baca juga: Polisi: 2 Tersangka Mutilasi di Mimika Kenal dengan Para Korban
"Karena ada satu kejadian yang luar biasa dikakukan oleh oknum ya, oknum dari TNI yang melakukan dugaan, pembunuhan yang sadis. Mutilasi itu kan pembunuhan yang sangat sadis," jelasnya.
"Harus detail ini nanti kita akan undang ke DPR, untuk memberikan penjelasan," imbuhnya.
Adapun enam prajurit TNI Angkatan Darat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi terhadap warga sipil di Mimika, Papua.
Keenamnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polisi Militer (Pom) TNI AD.
“Sudah (jadi tersangka),” kata Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letnan Jenderal Chandra W Sukotjo melalui pesan singkat, Senin (29/8/2022) siang.
Baca juga: Menjaga Harapan Transparansi di Kasus Anggota TNI Terlibat Mutilasi
Dalam penyelidikan kasus ini, Chandra telah mendapat perintah langsung dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk mengusut tuntas.
Sementara itu, para pelaku lainnya yang berlatar belakang sipil ditangani oleh pihak kepolisian.
“Puspomad telah mengirimkan tim penyidik untuk membantu Pomdam," ujar dia.
Polda Papua tengah melakukan penyelidikan atas temuan dua jenazah korban mutilasi yang ditemukan di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (27/8/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.