JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua relawan Pro Jokowi (Projo) yang juga penanggung jawab Musyawarah Rakyat (Musra) Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya tak bisa menghalangi jika nantinya nama Joko Widodo muncul sebagai salah satu kandidat calon presiden (capres) yang mengemuka pada agenda Musyawarah Rakyat (Musra).
Hal itu disampaikannya saat ditanya soal bagaimana sikap relawan jika Jokowi banyak diinginkan warga berdasarkan penjaringan kandidat capres lewat mekanisme Musra.
"Kami tidak bisa menghalangi rakyat menyampaikan harapan dan keinginannya untuk mendukung Jokowi tiga periode," ujar Budi ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (29/8/2022).
"Kami menginginkan Musra sebagai alat rekam yang paling jujur dari aspirasi dan kehendak rakyat. Tapi sekali lagi kami mengingatkan bahwa kami tunduk konstitusi," tegasnya.
Baca juga: Wacana Presiden 3 Periode Muncul Lagi, Demokrat: Khianati Reformasi, Lawan!
Budi juga memberikan tanggapan soal seruan "Jokowi tiga periode" yang diteriakkan para relawan di agenda Musra 1 pada Minggu (28/9/2021).
Dia menilai seruan itu merupakan bentuk aspirasi dan kecintaan relawan kepada Jokowi.
Sehingga menurutnya sah-sah saja aspirasi tersebut.
"Seruan tiga periode merupakan sebuah aspirasi dan bentuk kecintaan rakyat dan relawan kepada Pak Jokowi. Aspirasi itu sah-sah saja," ujar Budi Arie.
Meskipun, lanjut Budi, relawan sangat paham bahwa konstitusi Indonesia sangat jelas mengatur bahwa masa jabatan presiden di batasi hanya dua periode saja.
Oleh karena itu, dia kembali menegaskan, relawan tetap tunduk kepada konstitusi dan kehendak rakyat.
Lebih lanjut, Budi menuturkan, pelaksanaan Musra penting untuk mendengar keinginan atas suara rakyat.
Dia memastikan, nama-nama yang akan muncul sebagai kandidat capres dalam rangkaian pelaksanaan Musra di berbagai daerah di Indonesia, merupakan aspirasi dari masyarakat.
Sehingga nantinya, siapapun yang dikehendaki rakyat akan tetap dimunculkan.
"Nama- nama itu kan aspirasi dari rakyat. Siapapun yang dikehendaki rakyat pasti akan dimunculkan baik kader parpol atau pun bukan. Musra itu open option," kata Budi Arie.
Dia melanjutkan, saat ini, panitia Musra sedang bersiap melaksanakan agenda yang sama di berbagai daerah di Indonesia.