JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan dirinya berkomitmen mereformasi kultural di institusi Polri.
Ada tiga kompetensi yang Sigit tekankan ke anggotanya, yakni teknis, kepemimpinan, dan etika.
"Yang terus kita tanamkan tiga kompetensi: leadership, kompentensi teknis, dan etika. Jadi hal itu yang terus kita kembangkan mulai dari pendidikan terendah, pendidikan pembentukan, pendidikan pengembangan sampai pendidikan paling tinggi," ujar Sigit dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Temuan Kapolri dan Komnas HAM soal Kasus Brigadir J dalam Rapat Komisi III DPR
Sigit meminta seluruh personel kepolisian bisa mengimplementasikan tiga kompetensi itu dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan tugas.
Jika para anggota polisi bisa menanam tiga kompetensi itu, kata Sigit, maka Polri benar-benar bisa menjadi institusi sesuai yang diharapkan oleh masyarakat.
"Di dalam kesehariannya, saya minta seluruh jajaran melaksanakan ini. Jadi, ini komitmen kami dan mudah-mudahan ini bukan hanya pencitraan, tetapi betul-betul bisa kami laksanakan," tuturnya.
Baca juga: Mikrofon Bocor, Suara Wanita Bilang Sayang Bikin Heboh Rapat Komisi III dengan Kapolri
Lebih jauh, Sigit berpesan kepada seluruh pimpinan di Polri agar bisa menjadi sosok yang teladani. Dia ingin para pimpinan bisa mengayomi masyarakat beserta jajarannya masing-masing.
Sigit menyebutkan pemimpin harus mau turun dan menyerap seluruh aspirasi dari masyarakat maupun anggota.
"Seorang pemimpin harus bisa melayani. Pemimpin harus memperhatikan anak buah, mengingatkan anak buah termasuk kewajiban kita mengingatkan diri kita sendiri. Sehingga, dengan saling mengingatkan harapan kita bisa sama-sama menjaga agar tidak terjadi perbuatan yang sifatnya menyimpang," kata Sigit.
Baca juga: Dosa Brigjen Hendra hingga Kombes Budhi di Kasus Brigadir J yang Diungkap Kapolri
Sementara itu, Sigit menyadari peristiwa penembakan di Duren Tiga yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J berdampak terhadap kondisi anggota di lapangan.
Meski begitu, Sigit mendorong seluruh anggota untuk terus memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik kepada masyarakat.
"Kami sadari banyak anggota yang tentunya lakukan pelanggaran apalagi di peristiwa ini. Ini membuat anggota-anggota kami di lapangan menjadi galau. Namun kami yakin masih banyak anggota kami yang mampu untuk berbuat baik," terangnya.
Baca juga: Arteria Tanya soal Fahmi Alamsyah, Kapolri: Yang Bersangkutan Lebih Banyak Bersama Ferdy Sambo
"Tentunya kami dorong kepada seluruh anggota di lapangan, kalian yang sudah berbuat baik terus semangat. Karena institusi Polri sampai kapan pun harus kita jaga," imbuh Sigit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.