JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kasus cacar monyet atau monkeypox.
Sebagaimana diketahui, kasus cacar monyet sudah ditemukan di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan temuan pertama kasus ini pada Sabtu (20/8/2022).
Pasien tersebut merupakan warga negara Indonesia asal DKI Jakarta yang baru pulang dari salah satu negara yang terdapat kasus monkeypox.
Baca juga: Cacar Monyet Terdeteksi, Jokowi Perintahkan Menkes Siapkan Vaksin
Lantas, bagaimana instruksi Presiden Jokowi terkait ini?
Presiden Jokowi menginstruksikan 3 hal terkait temuan kasus cacar monyet di tanah air. Pertama, Jokowi mengaku telah memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk menyiapkan vaksin.
"Sudah saya perintahkan kepada Menkes, yang pertama urusan vaksin segera," kata Jokowi kepada wartawan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Kedua, Jokowi meminta supaya pintu-pintu masuk ke Indonesia dari luar negeri diperketat.
Merujuk data Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada 10 Agustus 2022, terdapat 89 negara yang mencatatkan kasus cacar monyet.
"Untuk tempat-tempat yang interaksinya tinggi, kemudian gerbang-gerbang masuk ke negara kita betul-betul dicek secara ketat," ujar Jokowi.
Baca juga: Cacar Monyet Terdeteksi, Jokowi: Tak Perlu Panik, Penularan Bukan lewat Droplet
Kendati mengimbau masyarakat waspada, presiden meminta publik tak terlalu panik menyikapi temuan kasus cacar monyet ini. Sebab, tak seperti virus corona, monkeypox tidak menular lewat percikan air liur.
"Kita tidak perlu terlalu panik karena penularannya lewat kontak langsung, bukan lewat droplet. Saya rasa yang paling penting adalah kesiapan-kesiapan kita untuk mengatasi itu," kata kepala negara.
Merespons ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin bilang, pemerintah sudah membeli vaksin cacar monyet dan kini sedang dalam perjalanan dikirimkan ke Indonesia.
Pemerintah juga telah menyiapkan obat-obatan berupa antivirus.
Budi mengatakan, cacar monyet tidak mematikan selama infeksinya hanya berada di kulit dan tak menyebabkan infeksi sekunder atau secondary infection.
"Karena itu tadi, menularnya susah sekali. Ini jauh lebih susah dibandingkan Covid," kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Menkes Sebut Cacar Monyet Lebih Mudah Dihindari Dibanding Covid-19