Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Sebut Kader Gerindra Terima jika Prabowo Bersedia Didampingi Muhaimin

Kompas.com - 23/08/2022, 17:15 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, seluruh kader Gerindra siap menerima segala keputusan Ketua Umumnya Prabowo Subianto soal persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Termasuk, jika mantan Danjen Kopassus itu memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres).

“Kita sudah menyerahkan semuanya pada Pak Prabowo, nah sesuai piagam (koalisi dengan PKB) kemarin ya Pak Prabowo dan Gus Muhaimin yang harus sepakat siapa capres dan cawapresnya,” papar Sara dalam program Gaspol di YouTube Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo-Anies jika Pilpres Digelar Sekarang

Adapun dalam piagam deklarasi kerja sama PKB-Gerindra disebutkan penentuan capres-cawapres menjadi kewenangan penuh Cak Imin dan Prabowo.

Sara mengungkapkan, semua kader Partai Gerindra di tingkat daerah sampai ke pusat telah menyepakati ketentuan itu.

“Seperti yang kami sampaikan, kami menyerahkan seluruhnya keputusan itu, koalisinya, capres-cawapresnya, strateginya pada Pak Prabowo,” ungkapnya.

Ia menegaskan Partai Gerindra tak lantas mundur dari koalisi jika keputusan Prabowo soal pencapresan tak memuaskan beberapa pihak.

Sebab, Sara menilai para kader solid memberikan mandat pada Prabowo.

Apapun keputusannya, kader Partai Gerindra bakal mengikuti arahan dan bekerja bersama mewujudkan pemenangan Pemilu 2024.

“Jangan sampai kalau tidak sesuai harapan terus kita mundur teratur ya enggak bisa juga,” ujar dia.

“Bagi kita yang (menjadi) kader beliau dari awal, kita tahu keputusan beliau pasti sudah diputuskan matang-matang,” imbuhnya.

Baca juga: Kembali Usung Prabowo di Pilpres, Gerindra Sebut Ada Mimpi yang Belum Tercapai

Diketahui PKB dan Gerindra telah resmi membentuk koalisi untuk menghadapi kontestasi elektoral 2024 setelah penandatanganan piagam deklarasi koalisi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).

Namun koalisi belum menentukan siapa figur capres-cawapres yang bakal diusung untuk Pilpres 2024.

Saat ini PKB tegas menyebut Cak Imin sebagai capresnya, sedangkan Prabowo telah menerima keinginan para kadernya menjadi capres Partai Gerindra untuk ketiga kalinya. Koalisi itu pun menuturkan masih membuka ruang partai politik lain untuk bergabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com