Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Jokowi Deklarasikan Capres Hasil Musyawarah Rakyat Setelah Lebaran 2023

Kompas.com - 20/08/2022, 15:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan organisasi relawan Jokowi bakal mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 melalui Musyawarah Rakyat atau Musra.

Ketua Panitia Nasional Musra, Panel Barus mengungkapkan, dukungan terhadap calon presiden hasil musyawarah bakal dideklarasikan setelah Hari Raya Idul Fitri tahun depan.

Panel menuturkan, sebelum mengumumkan nama capres ke publik, pihaknya bakal berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo selaku pembina organisasi relawan pendukung.

Baca juga: Relawan Jokowi Klaim Tak Ada Bandar yang Danai Musyawarah Rakyat

"Kita lihat dulu hasil Musra, habis itu kita konsultasi dengan Pak Jokowi, habis itu baru kita tentukan deklarasinya akhir Lebaran siapa yang akan kita dukung," kata Panel, saat ditemui di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (20/8/2022).

Adapun 15 organisasi yang menggelar musra antara lain, Projo, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Seknas Jokowi, Almisbat, GK, RKIH, Gapura, Jaman, Bara JP, Kornas Jokowi, Indeks, KIB, Duta Jokowi, dan RPJB.

Musra pertama akan dimulai di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu, 27 Agustus 2022 dan berakhir di Jakarta pada Maret 2023.

Panel menjelaskan, pihaknya akan menyerahkan nama-nama yang muncul sebagai kandidat calon presiden dalam Musra di masing-masing provinsi kepada Jokowi.

Namun, ia tidak menjawab lugas saat ditanya apakah calon yang dijagokan oleh relawan nantinya otomatis merupakan calon yang didukung Jokowi.

Baca juga: Relawan Jokowi Sebut Musra Tak Perlu Dianggap Momok oleh Parpol

"Kami akan diskusi sama beliau, 'Pak ini lho hasil Musra yang sudah kita gelar.' Diskusilah itu, setelah itu baru kami deklarasi nanti Mei (2023), habis Lebaran," kata Panel.

Panel melanjutkan, setelah calon presiden hasil Musra diumumkan, organisasi relawan Jokowi akan berkomunikasi dengan partai-partai politik agar mengusung calon presiden tersebut.

"Tinggal teman-teman di partai mengadaptasi hasil Musra itu atau tidak, itu kan secara konstitusi sudah diatur mereka yang mendorong. Cuma kalau mereka nekat mencalonkan yang lain, tiba-tiba kalah, ya tanggung sendiri, kan rakyat yang menjadi hakim di saat pemilu," ujar Panel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com