Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Koalisi Indonesia Bersatu Siap Lanjutkan Program Jokowi-Maruf

Kompas.com - 20/08/2022, 13:10 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan tidak akan membawa ide baru dalam kontestasi politik 2024 nanti.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, mereka akan membawa ide yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin yang saat ini sedang berjalan.

"Kita bertekad memenangkan kontestasi ke depan dengan harapan melanjutkan pemerintahan dari presiden Jokowi dan kiai Maruf Amin," kata Baidowi dalam diskusi daring Polemik Trijaya, Sabtu (20/8/2022).

"Apa yang sudah dibangun akan dilanjutkan oleh pemerintah yang nanti Insya Allah dimenangkan KIB," sambung dia.

Baca juga: Sampaikan Visi Misi, Koalisi Indonesia Bersatu Tawarkan Program PATEN

Baidowi menyebut, melanjutkan program lama yang sudah dibangun Jokowi-Maruf merupakan langkah strategis KIB. Karena, KIB merupakan partai-partai yang kini berada dalam pemerintahan.

"Koalisi ini merupakan partai-partai yang ada di pemerintahan Jokowi-Kyai Maruf Amin sehingga mudah nyambungnya dan mudah bertemunya," ucap dia.

Terlepas dari gagasan dan ide yang akan diusung oleh KIB, Baidowi juga menegaskan hingga saat ini koalisi yang terbentuk belum menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan mereka usung.

Baca juga: KIB Agendakan Pertemuan di Semarang, PAN Beri Sinyal Undang Ganjar Pranowo

Dia menerangkan, proses penentuan capres-cawapres harus dilakukan bertahap.

Tahapan pertama setelah terbentuknya koalisi, akan diadakan pertemuan untuk menyampaikan visi misi besar KIB.

Kemudian, pertemuan berikutnya adalah pembicaraan figur yang akan diusung maju dalam pencapresan.

Lebih jauh, Baidowi mengatakan, KIB juga tidak menutup kemungkinan tokoh di luar partai yang merapat ke kubu koalisi.

"Kita terbuka saja siapapun yang mendekati KIB ya dipersilakan. (Namun) tentu harus bersabar karena pengumuman siapa capresnya tentu nanti," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com