Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2022, 08:50 WIB
Syakirun Ni'am,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 65 persen dari 256 ribu wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur disebut akan dikembalikan menjadi zona rimba atau hutan tropis.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, pihaknya merancang IKN sebagai kota hijau.

Ia menargetkan setelah kota tersebut nanti dibangun, kondisinya akan lebih hijau daripada saat ini.

“Nantinya akan lebih hijau lagi menurut saya. Kenapa? Karena kita akan melakukan penghutanan kembali, reforestasi,” kata Bambang dalam acara Bincang Asik di Titik Nol Bersama IKN, sebagaimana disiarkan di Youtube Pemerintah Desa Bukit Raya, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Istana Benarkan Jokowi Segera Lakukan Groundbreaking di IKN Bulan ini

"Dari 256 ribu hektar hampir dua per tiga atau 65 persen akan kita kembalikan menjadi zona rimba atau tropical forest," tambahnya.

Menurut Bambang, jika hutan didesain sedemikian rupa sehingga mampu menarik CO2, maka akan menjadi carbon sink atau penyerap karbon.

Ia menargetkan pada 2045 IKN akan menjadi wilayah yang bebas karbon. Pihaknya telah merancang 25 persen wilayah IKN menjadi kota.

Dengan demikian, hutan tropis di IKN lebih luas dari tempat yang menyumbang emisi.

“Kita ingin dari tahap pelaksanaan nanti dari tahap pengembangan dan sebagainya kota ini memang benar-benar kota yang bisa kita andalkan dari sisi kualitas lingkungan hidup,” ujarnya.

Baca juga: IKN Bukan Kota Biasa, Dilengkapi Layanan Pendidikan dan Kesehatan Kelas Dunia

Selain itu, Bambang IKN harus dikenal sebagai kota yang inklusif. Termasuk dalam hal ini adalah akses pekerjaan bagi orang yang tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi.

Ia menegaskan, IKN harus menjadi kota untuk semua orang yang berkelas dunia.

“Banyak juga saudara-saudara kita yang tidak punya kesempatan untuk itu. Tapi kota ini buat semua, kita juga harus memberikan bagi mereka nanti bekerja

“Hidup di sini dan juga berinteraksi dengan kita,” sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com