JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito melaporkan bahwa capaian vaksinasi di Indonesia berada pada urutan lima besar di dunia.
Dia menuturkan, capaian ini merupakan buah dari kebijakan pembatasan sosial yang disesuaikan dengan kondisi kasus aktif terkini, ketersediaan obat, dan ketersediaan vaksinasi.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Pengembangan Hub Vaksin mRNA di Indonesia Terus Berjalan
Setelah menerapkan kebijakan yang rigid melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemi Covid-19, pemerintah beradaptasi dan melahirkan kebijakan baru yang memperhatikan ketidakpastian, yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Alhasil saat ini kita patut berbangga karena Indonesia menjadi negara dengan jumlah dosis vaksin yang diberikan terbesar kelima di dunia," kata Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Mengacu pada data Kementerian Kesehatan per 18 Agustus 2022 pukul 18.00 WIB, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 203.062.974 atau 86,53 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 170.576.561 atau 72,69 persen.
Kemudian, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) yaitu 58.996.810 atau 25,14 persen.
Baca juga: Bos Produsen Vaksin Pfizer Positif Covid-19
Adapun yang sudah mendapat vaksinasi dosis keempat yaitu 272.243 orang atau secara dengan 18,54 persen. Pemerintah sendiri telah menetapkan sasaran vaksinasi yakni sebanyak 234.666.020 orang.
Wiku bilang, akselerasi vaksin terus ditingkatkan untuk kehati-hatian dan kewaspadaan di tengah aktivitas sosial ekonomi yang terus berjalan.
Jika berjalan tanpa pengawasan, maka secara alamiah akan mampu meningkatkan peluang penularan virus.
"Namun, sebagaimana yang selalu disampaikan bahwa pemerintah Indonesia selalu berusaha adaptif dengan keadaan pandemi yang amat dinamis," tutur Wiku.
Baca juga: Vaksin Baru Covid-19 Diklaim Bisa Lawan Dua Varian Virus Corona, Disetujui di Inggris
Selain pencapaian di sektor kesehatan, kata Wiku, Indonesia juga mampu bertahan secara ekonomi.
Hal ini tecermin dari pertumbuhan ekonomi yang sudah kembali di atas 5 persen sejak kuartal IV 2021.
Kendati begitu, pihaknya tidak ingin berpuas diri. Menurut dia, pencapaian yang telah diraih hari ini harus dijaga keberlanjutannya sebagai tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat.
"Kita sepatutnya banyak melakukan refleksi dari beberapa fenomena, layaknya kembali terinfeksi seseorang setelah divaksin atau setelah sudah sembuh. Hal ini karena semakin kompleksnya karakteristik virus Covid-19 yang terus berubah, maka semakin besar pula proteksi yang dibutuhkan," jelas Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.